KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebuah karya seni seperti film tak hanya sekedar tontonan. Lebih dari itu, film bisa menjadi sebuah kekuatan budaya yang menjadi alat diplomasi yang paling efektif. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN), Riefian Fajarsyah atau kerap disapa Ifan. Ifan menjelaskan pendekatan diplomasi "lunak" atau soft diplomacy bisa memanfaatkan seni budaya, film, hingga musik untuk membangun hubungan internasional yang lebih dalam dan berkelanjutan. "Dalam konteks ini, memang soft power atau kekuatan daya tarik ini menjadi elemen kunci. Jadi, karena kita pada zaman sekarang ini tidak lagi hanya mengandalkan kekuatan militer dan ekonomi. Tapi juga narasi, nilai, dan budaya yang menggugah," katanya di paparan Creative Talks Road to Kongres Gekrafs di Jakarta, Senin (23/6).
Dirut PFN Ifan Beberkan Tantangan Industri Perfilman Indonesia Menuju Kancah Global
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebuah karya seni seperti film tak hanya sekedar tontonan. Lebih dari itu, film bisa menjadi sebuah kekuatan budaya yang menjadi alat diplomasi yang paling efektif. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN), Riefian Fajarsyah atau kerap disapa Ifan. Ifan menjelaskan pendekatan diplomasi "lunak" atau soft diplomacy bisa memanfaatkan seni budaya, film, hingga musik untuk membangun hubungan internasional yang lebih dalam dan berkelanjutan. "Dalam konteks ini, memang soft power atau kekuatan daya tarik ini menjadi elemen kunci. Jadi, karena kita pada zaman sekarang ini tidak lagi hanya mengandalkan kekuatan militer dan ekonomi. Tapi juga narasi, nilai, dan budaya yang menggugah," katanya di paparan Creative Talks Road to Kongres Gekrafs di Jakarta, Senin (23/6).
TAG: