JAKARTA. Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Parman Nataatmadja menerima penghargaan sebagai pembina Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terbaik dalam UNS SME's Summit and Award 2017. Penghargaan ini diselenggarakan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Pusat Studi Pendampingan Koperasi UMKM Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Ketua Panitia UNS SME’s Summit and Awards 2017 Kunto Adi mengatakan, penganugerahan ini merupakan bentuk apresiasi yang luar biasa kepada instansi ataupun individu yang peduli terhadap pengembangan UMKM di Indonesia. Parman menjelaskan, pihaknya telah membina nasabah PNM untuk dibuka wawasannya serta memberi pelatihan. Sehingga ke depan dapat mengekspor ke Thailand. "Kami buka wawasan mereka salah satunya dengan membawa mereka ke Thailand studi banding dan belajar langsung lalu melatih mereka dengan pelatihan training management produksi, management marketing, serta packaging mereka," ujarnya, Jumat (14/7) lalu. Lebih lanjut dirinya menjelaskan, untuk produk non food Indonesia sudah sangat baik dan hanya perlu diberi sentuhan akhir seperti bentuk kemasan sedangkan untuk produknya sendiri sudah bisa bersaing di pasar mancanegara. Akan tetapi untuk produk food, Parman mengatakan masih banyak yang harus dilakukan perubahan. "Diharapkan ke depan UKM kita tidak hanya dapat bersaing pada MEA akan tetapi dapat menjadi pengekspor produk ke Thailand," pungkas Parman. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Dirut PNM dinobatkan jadi pembina UMKM terbaik
JAKARTA. Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Parman Nataatmadja menerima penghargaan sebagai pembina Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terbaik dalam UNS SME's Summit and Award 2017. Penghargaan ini diselenggarakan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Pusat Studi Pendampingan Koperasi UMKM Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Ketua Panitia UNS SME’s Summit and Awards 2017 Kunto Adi mengatakan, penganugerahan ini merupakan bentuk apresiasi yang luar biasa kepada instansi ataupun individu yang peduli terhadap pengembangan UMKM di Indonesia. Parman menjelaskan, pihaknya telah membina nasabah PNM untuk dibuka wawasannya serta memberi pelatihan. Sehingga ke depan dapat mengekspor ke Thailand. "Kami buka wawasan mereka salah satunya dengan membawa mereka ke Thailand studi banding dan belajar langsung lalu melatih mereka dengan pelatihan training management produksi, management marketing, serta packaging mereka," ujarnya, Jumat (14/7) lalu. Lebih lanjut dirinya menjelaskan, untuk produk non food Indonesia sudah sangat baik dan hanya perlu diberi sentuhan akhir seperti bentuk kemasan sedangkan untuk produknya sendiri sudah bisa bersaing di pasar mancanegara. Akan tetapi untuk produk food, Parman mengatakan masih banyak yang harus dilakukan perubahan. "Diharapkan ke depan UKM kita tidak hanya dapat bersaing pada MEA akan tetapi dapat menjadi pengekspor produk ke Thailand," pungkas Parman. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News