KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Direktur Utama PT Bank SMBC Indonesia Tbk (SMBC Indonesia) Henoch Munandar beberkan faktor pendorong pencapaian kinerja laba bersih yang naik 19,25% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp 2,81 triliun menutup tahun buku 2024. Ini merupakan pencapaian yang memuaskan, setelah beberapa kuartal di tahun lalu laba bersih perseroan menurun. Henoch menyampaikan, keberhasilan SMBC Indonesia dalam membukukan peningkatan laba bersih, sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit, dana pihak ketiga, dan aset yang membuktikan kekuatan fundamental bisnis SMBC Indonesia untuk terus mendorong pertumbuhan berkelanjutan bagi masyarakat. “Dengan pencapaian luar biasa tahun lalu sebagai landasan, kami akan terus berupaya memberikan solusi keuangan yang relevan untuk memenuhi kebutuhan nasabah," ungkapnya dikutip dari siaran pers, Selasa (4/3). Baca Juga: Laba Bersih SMBC Indonesia Melesat 19,25% Jadi Rp 2,81 Triliun di 2024 Adapun pendorong pertumbuhan laba bersih tahun 2024 menjadi Rp2,8 triliun disebabkan oleh dampak akusisi Grup OTO, selain itu laba bersih entitas Bank dan BTPN Syariah setelah pajak juga ikut meningkat sekitar 8%. Kontributor utama dari peningkatan pendapatan bunga bersih meliputi kenaikan pendapatan bunga dari kredit, penempatan aset likuid seperti surat berharga, dan pendapatan bunga bersih dari Grup OTO. Pada bulan Maret 2024, SMBC Indonesia telah menyelesaikan akuisisi PT Oto Multiartha (OTO) dan PT Summit Oto Finance (SOF) atau Grup OTO, sebagai bagian dari strategi perseroan untuk melakukan ekspansi usaha. Secara konsolidasi, total aset SMBC Indonesia naik 20% menjadi Rp241,1 triliun pada akhir tahun 2024.
Dirut SMBC Indonesia Ungkap Rahasia di Balik Lonjakan Laba Bersih 19,25% pada 2024
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Direktur Utama PT Bank SMBC Indonesia Tbk (SMBC Indonesia) Henoch Munandar beberkan faktor pendorong pencapaian kinerja laba bersih yang naik 19,25% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp 2,81 triliun menutup tahun buku 2024. Ini merupakan pencapaian yang memuaskan, setelah beberapa kuartal di tahun lalu laba bersih perseroan menurun. Henoch menyampaikan, keberhasilan SMBC Indonesia dalam membukukan peningkatan laba bersih, sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit, dana pihak ketiga, dan aset yang membuktikan kekuatan fundamental bisnis SMBC Indonesia untuk terus mendorong pertumbuhan berkelanjutan bagi masyarakat. “Dengan pencapaian luar biasa tahun lalu sebagai landasan, kami akan terus berupaya memberikan solusi keuangan yang relevan untuk memenuhi kebutuhan nasabah," ungkapnya dikutip dari siaran pers, Selasa (4/3). Baca Juga: Laba Bersih SMBC Indonesia Melesat 19,25% Jadi Rp 2,81 Triliun di 2024 Adapun pendorong pertumbuhan laba bersih tahun 2024 menjadi Rp2,8 triliun disebabkan oleh dampak akusisi Grup OTO, selain itu laba bersih entitas Bank dan BTPN Syariah setelah pajak juga ikut meningkat sekitar 8%. Kontributor utama dari peningkatan pendapatan bunga bersih meliputi kenaikan pendapatan bunga dari kredit, penempatan aset likuid seperti surat berharga, dan pendapatan bunga bersih dari Grup OTO. Pada bulan Maret 2024, SMBC Indonesia telah menyelesaikan akuisisi PT Oto Multiartha (OTO) dan PT Summit Oto Finance (SOF) atau Grup OTO, sebagai bagian dari strategi perseroan untuk melakukan ekspansi usaha. Secara konsolidasi, total aset SMBC Indonesia naik 20% menjadi Rp241,1 triliun pada akhir tahun 2024.