Disaksikan Jokowi, Pertamina dan Chandra Asri (TPIA) teken MoU dengan ADNOC



KONTAN.CO.ID - ABU DHABI. Dalam lawatan ke Uni Emirat Arab, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga ikut menyaksikan penandatangan perjanjian kerjasama bisnis antara perusahaan minyak nasional Abu Dhabi atau Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC) dengan Pertamina dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).

Mengutip siaran pers ADNOC, Pertamina dan ADNOC meneken Nota Kesepahaman (MoU) untuk mengeksplorasi potensi pengembangan minyak mentah menjadi petrokimia di Balongan, Indonesia. Kedua perusahaan minyak itu juga meneken perjanjian penjualan yakni ADNOC akan memasok Pertamina dengan 528.000 MT LPG pada akhir 2020.

Sementara Chandra Asri dan ADNOC menandatangani MoU untuk mengeksplorasi potensi pasokan naphtha bagi Chandra Asri yang akan digunakan sebagai bahan baku untuk kompleks cracker baru TPIA saat ini.


Baca Juga: Indonesia-UEA sepakati 11 kerjasama bisnis dengan nilai hingga Rp 314,9 triliun

Selain Presiden Jokowi, turut menyaksikan acara penandatangan tersebut adalah Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab.

Penandatangan perjanjian kerjasama dilakukan Sultan Ahmed Al Jaber, Menteri Negara Uni Emirat Arab dan CEO ADNOC Group, dengan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan dengan Direktur Utama Chandra Asri Erwin Ciputra.

Al Jaber mengatakan perjanjian yang ditandatangani dengan Pertamina dan Chandra Asri akan berpotensi membantu ADNOC untuk mengamankan kehadiran mereka di pasar salah satu negara dengan pertummbuhan ekonomi tercepat di Asia Tenggara.

Baca Juga: Harga minyak naik, produksi Chandra Asri (TPIA) belum terdampak

Sementara Nicke menuturkan, perjanjian dengan ADNOC akan memperkuat kemampuan Pertamina untuk melaksanakan tugas nasionalnya yakni mewujudkan keamanan energi Indonesia dalam lingkungan yang menantang dan kompleks. Ia berharap potensi pengembangan kilang di Balongan dan pasokan LPG langsung akan memungkinkan Pertamina mengoptimalkan rantai nilai minyak dan gas Indonesia. "Selain itu juga melayani pasar domestik dengan lebih baik melalui jaringan distribusi kami yang luas di seluruh nusantara dan mengakses peluang baru untuk memenuhi permintaan global yang meningkat untuk produk petrokimia," imbuhnya.

Sedangkan Erwin mengatakan, Chandra Asri dengan senang hati mengeksplorasi peluang dengan ADNOC di bidang pasokan bahan baku untuk bisnis petrokimia kami saat ini dan masa depan. "Ini sejalan dengan strategi kami dalam mengembangkan kemitraan jangka panjang, win-win sebagai mitra pertumbuhan; mendukung misi kami yang berkelanjutan untuk berkontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia," kata dia.

Perjanjian pasokan potensial ADNOC dengan Chandra Asri akan semakin memperluas jangkauan ADNOC di Indonesia dan diharapkan dapat membantu meletakkan dasar bagi bidang-bidang potensial kolaborasi lainnya antara kedua perusahaan.

Baca Juga: Menakar dampak kenaikan harga minyak terhadap emiten petrokimia pasca serangan Iran

ADNOC merupakan salah satu perusahaan energi dan petrokimia terdiversifikasi terkemuka di dunia dengan produksi harian sekitar 3 juta barel minyak dan 10,5 miliar kaki kubik gas alam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat