KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana mengatakan survei klaster Covid-19 belajar tatap muka yang dirilis Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) keliru. Pasalnya, data klaster yang dirilis merupakan data klaster sekolah sebelum digelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. "Sejak dimulai PTM terbatas tahap 1, tidak terdapat kasus Covid-19 di sekolah tersebut, baik peserta didik maupun pendidik dan tenaga kependidikan," kata Nahdiana dalam keterangan tertulis, Jumat (24/9). Nahdiana menjelaskan, dari 25 sekolah yang dinyatakan klaster Covid-19 di Jakarta, hanya ada dua sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka terbatas. Dua sekolah itu adalah SMP Cindera Mata Indah dan SMKS Yadika 2 Jakarta.
Disdik DKI: Survei Kemendikbudristek soal Covid-19 klaster belajar tatap muka keliru
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana mengatakan survei klaster Covid-19 belajar tatap muka yang dirilis Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) keliru. Pasalnya, data klaster yang dirilis merupakan data klaster sekolah sebelum digelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. "Sejak dimulai PTM terbatas tahap 1, tidak terdapat kasus Covid-19 di sekolah tersebut, baik peserta didik maupun pendidik dan tenaga kependidikan," kata Nahdiana dalam keterangan tertulis, Jumat (24/9). Nahdiana menjelaskan, dari 25 sekolah yang dinyatakan klaster Covid-19 di Jakarta, hanya ada dua sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka terbatas. Dua sekolah itu adalah SMP Cindera Mata Indah dan SMKS Yadika 2 Jakarta.