KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Aksi jual saham di bursa Amerika Serikat (AS) dalam dua hari terakhir, ketegangan konflik dagang AS-China, dan peringatan verbal dari Gedung Putih, tampaknya tak akan menahan Federal Reserve dari niatnya menaikkan bunga. Pasar sebelumnya berekspektasi, The Fed masih punya ruang satu kali lagi untuk menaikkan bunga. Dow Jones Industrial Average sudah kehilangan 800 poin dalam dua hari terakhir, sementara indeks utama AS lainnya mengalami penurunan berat. Presiden AS Donald Trump juga mengatakan, The Fed gila dan terlalu agresif menaikkan bunga. Tapi, sejauh ini, data ekonomi AS, yang menjadi landasan utama The Fed mengambil keputusan menaikkan bunga, tetap menyajikan angka-angka positif. Terutama dari data ketenagakerjaan dan inflasi.
Disebut Trump gila, akankah The Fed menahan bunga?
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Aksi jual saham di bursa Amerika Serikat (AS) dalam dua hari terakhir, ketegangan konflik dagang AS-China, dan peringatan verbal dari Gedung Putih, tampaknya tak akan menahan Federal Reserve dari niatnya menaikkan bunga. Pasar sebelumnya berekspektasi, The Fed masih punya ruang satu kali lagi untuk menaikkan bunga. Dow Jones Industrial Average sudah kehilangan 800 poin dalam dua hari terakhir, sementara indeks utama AS lainnya mengalami penurunan berat. Presiden AS Donald Trump juga mengatakan, The Fed gila dan terlalu agresif menaikkan bunga. Tapi, sejauh ini, data ekonomi AS, yang menjadi landasan utama The Fed mengambil keputusan menaikkan bunga, tetap menyajikan angka-angka positif. Terutama dari data ketenagakerjaan dan inflasi.