Disengklang AS, Huawei malah cetak rekor laba



BEIJING. Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang membatasi gerak Huawei Technologies Co di pasar global, tak bisa menghentikan perusahaan ini mencetak kinerja kinclong. Produsen peralatan telekomunikasi asal China ini malah mencatat rekor laba di sepanjang tahun 20013. Pendapatan Huawei tahun lalu tercatat CNY 239 miliar atau sekitar US$ 38 miliar. Perusahaan asala Senzhen ini alhasil mencatat laba bersih CNY 21 miliar, atau lebih tinggi 36% dari tahun sebelumnya.Huawei yang lebih banyak menyasar pasar korporasi, memperbesar bisnisnya di pasar ritel dengan memproduksi smartphone, tablet, atau produk komputasi bisnis. Ini dilakukan Huawei untuk mengantisipasi keterbatasan gerak di AS dan Australia. Sekadar informasi, kongres AS pada tahun 2012 menuduh Huawei dan produsen sejenis asal China, ZTE memata-matai AS dengan menjual perlengkapan jaringan telekomunikasi di negara Paman Sam itu. Baik Huawei dan ZTE sudah membantah tuduhan tersebut.Padahal, pasar global mempunyai andil besar untuk Huawei karena selama ini memproduksi 65% pendapatan perusahaan. "Berkat makroekonomi dan lingkungan industri yang baik, serta strategi efektifitas di internal, kami berhasil mencapai target 2013," kata Eric Xu, Deputi Chairman dan Chief Executive Officer Huawei.Penjualan perlengkapan jaringan untuk perusahaan telekomunikasi naik 4% menjadi CNY 166,5 miliar. Sedangkan penjualan untuk konsumen bisnis naik 18%. Pendapatan dari divisi enterprise menanjak 32%.Xu tahun ini bakal lebih agresif di mendongkrak penjualan smartphone menjadi sekitar 80 juta-100 juta, dua kali lipat dibanding penjualan tahun lalu sebesar 50 juta unit. Jika International Data Corp mencatat pangsa Huawei sebesar 4,9% di tahun lalu di pasar smartphone, artinya, Huawei mengincar market share hingga 8%-an di tahun ini. Huawei juga tahun ini akan mendorong bisnis komputasi awanm jaringan digital dan produk komputasi lainnya, serta layanan untuk pelanggan bisnis. Di segmen ini, Huawei akan bermain dalam bisnis yang sama dengan Cisco System Inc.


Editor: Sanny Cicilia