Disepakati, Pertumbuhan Ekonomi 6% dan Defisit 1%



JAKARTA. Akhirnya, asumsi pertumbuhan ekonomi tahun 2009 disepakati. Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) serta Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di dalam rapat panitia anggaran tadi malam (14/10) menyepakati pertumbuhan ekonomi tahun 2009 hanya sebesar 6%. Wakil Ketua Panitia Anggaran Suharso Monoarfa mengatakan, kesepakatan asumsi pertumbuhan ekonomi 6% dimaksudkan untuk menekan tingkat defisit anggaran tahun depan. "Pertumbuhan sudah disepakati 6% dalam pembahasan di kantor wakil presiden semalam, ada dua opsi. Kalau growth 6% maka defisit 1% tapi kalau growth 6,2% maka defisit 1,3%," ucap Suharso di sela rapat panitia anggaran, Rabu (15/10).Itu berarti, kesepakatan asumsi pertumbuhan ekonomi tersebut jauh lebih kecil dibanding kesepakatan tanggal 24 September 2008 lalu yang mencapai 6,3%.Dengan diketoknya pertumbuhan ekonomi 6%, maka defisit anggaran pada tahun depan hanya 1% atau senilai Rp 53,09 triliun dari produk domestik bruto (PDB) yang masih dipatok Rp 5.309 triliun. Jumlah tersebut jauh lebih kecil dibanding kesepakatan awal Panitia Anggaran yang menetapkan defisit 1,3% atau senilai Rp 71,3 triliun.Menurut Suharso, dengan besaran defisit tersebut DPR berharap pemerintah mampu menekan penggunaan anggaran. "Ada beberapa belanja yang tidak prioritas baik belanja kementerian dan lembaga (K/L) maupun non KL besarnya diperkirakan Rp 7,9 triliun," sambungnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: