Disiplin menerapkan protokol ketika bertemu keluarga



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sudah lebih dari setahun pandemi Covid-19 membayangi masyarakat Indonesia. Hingga saat ini, pemerintah masih menganjurkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan. Tidak hanya memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak atau (3M), tetapi juga menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas. 

Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama mengungkapkan, dirinya disiplin menerapkan protokol kesahatan, terlebih ketika mengunjungi sanak saudara. Dia mencontohkan, saat momentum Idul Fitri di 2021 ini, dia mengunjungi lebih sedikit keluarga untuk silaturahmi. Nafan hanya mengunjungi rumah orang tua dan nenek yang masih terletak dalam satu wilayah. 

Kunjungan ini telah dia pertimbangkan dengan matang. Untuk kunjungan ke rumah orang tuanya, Nafan mengaku silaturahmi tidak melibatkan banyak orang karena anggota keluarga yang tidak terlalu banyak.


Sementara untuk bersilaturahmi dengan nenek, setiap anggota keluarga diberi jadwal khusus untuk berkunjung sehingga tidak menimbulkan kerumunan dan tetap bisa mejaga jarak. Menurutnya langkah tersebut dapat meminimalisir penularan antar anggota keluarga. Di sisi lain, dapat menjaga kesehatan anggota keluarga yang sudah berusia lanjut. "Kami tetap menarapkan protokol kesahatan yang dianjurkan selama berkunjung," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (17/5). 

Baca Juga: Cegah penyebaran Covid-19, silaturahmi lebaran lewat virtual

Nafan mencontohkan, dia senantiasa menggunakan masker saat berkunjung. Di samping itu, dia selalu menyiapkan hand sanitizer untuk menjaga kebersihnan. Setelah berpergian, Nafan pun langsung mencuci pakaian dan membersihkan diri dengan mencuci tangan dan mandi. 

Berbeda, Sekretaris Perusahaan PT Phapros Tbk Zahmilia Akbar mengungkapkan, semenjak pandemi melanda Indonesia pada Maret 2020 hingga saat ini, dia tidak bertemu dengan keluarga besarnya yang berada di luar kota secara langsung. Termasuk saat momentum Lebaran, baik di tahun ini maupun tahun lalu. "Saya pribadi, sudah sejak 2020 tidak melaksanakan mudik atau bertemu secara langsung dengan keluarga besar yang kebetulan berada di Jawa Timur," ujar dia kepada Kontan.co.id, Senin (17/5). 

Lebih lanjut diungapkan, keluarga besarnya menjalin silaturahmi dengan memanfaatkan teknologi digital, baik melalui video call, Zoom, dan lain-lain. Menurutnya, ini salah satu bentuk kasih sayang dan kepedulian kepada keluarga yakni dengan mencegah penyebaran virus Covid-19. "Anjuran pemerintah untuk terus menjaga jarak, menerapkan protokol kesehatan yang baik dan benar, serta menjaga daya tahan tubuh menjadi kunci utama agar kita dapat menekan angka kasus Covid 19 secara nasional," ujar dia. 

Baca Juga: Mudik tidak dimungkinkan, video call jadi opsi silaturahmi

Melansir data Satgas Covid-19, hingga Senin (17/5) ada tambahan 4.295 kasus baru yang terinfeksi corona di Indonesia. Sehingga total menjadi 1.744.045 kasus positif Corona.

Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus Corona bertambah 5.754 orang sehingga menjadi sebanyak 1.606.611 orang. Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus Corona di Indonesia bertambah 212 orang menjadi sebanyak 48.305 orang.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Baca Juga: Cara Jokowi bersilaturahmi dengan Wapres Ma'ruf Amin di tengah pandemi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati