Disiram dana murah, biaya dana bank menyusut



JAKARTA. Besarnya pertumbuhan dana murah perbankan seperti tabungan dan giro, membuat biaya dana atau cost of fund bank menyusut. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat, satu tahun sejak Februari 2012 sampai Februari 2013, rata-rata perbankan menurunkan biaya dana sebesar 65 basis point (bps) dari 4,43% menjadi 3,78%.

Direktur Penjaminan dan Manajemen Risiko LPS, Salusra Satria, menyampaikan, bertahannya suku bunga simpanan dan BI rate selama satu tahun membuat bank berani menurunkan biaya dana. "Hampir seluruh kelompok bank mencatat penurunan biaya dana," ucapnya.

Nah, kelompok bank yang mencatat penurunan terbesar itu adalah, kelompok bank sangat kecil yakni 167 bps menjadi 6,17%, kemudian kelompok bank besar turun 98 bps menjadi 4,00%, bank kecil turun 77 bps menjadi 5,45%, kelompok bank menengah turun 45 bps menjadi 4,73% dan bank sangat besar turun 43 bps menjadi 3,41%. "Kelompok bank sangat kecil ini dana murahnya besar," tambahnya.


Direktur Utama Bank Jawa Barat Banten (BJB), Bien Subiantoro, mengatakan, di kuartal I/2013 mencatat penyusutan cost of fund menjadi 4,6%. Penurunan karena komposisi dana murah lebih besar, yakni 50% atau senilai Rp 22,62 triliun terhadap total dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 45,24 triliun, sisanya porsi dana mahal sebesar Rp 22,62 triliun. "Komposisi dana murah kami naik menjadi 50% dari posisi sebelumnya 34% terhadap DPK," ucapnya.

Selain itu, simpanan dana mahal (deposito) turun 30% dari Rp 32,35 triliun menjadi Rp 22,62 triliun, sehingga beban membayar bunga tinggi berkurang. Bien menambahkan, di kuartal II/2013 akan ada kenaikan biaya dana menjadi 50%, karena perseroan akan kembali menyerap dana mahal dengan tawaran bunga tinggi.

Namun, komposisinya untuk dana murah dan dana mahal sebesar 50%. "Target biaya dana kami pada level 5,0% sampai 5,5% pada akhir 2013," tambahnya. Penurunan cost of fund juga dialami PT Bank Danamon Indonesia (Danamon).

Direktur dan Chief Financial Officer Danamon Vera Eve Lim, mengatakan, sepanjang kuartal satu, beban bunga Danamon turun lantaran penurunan suku bunga. Di kuartal satu tahun lalu, biaya dana Danamon rata-rata di level 5,1%. "Kuartal satu ini turun ke 4,4%. Ada penghematan sekitar 70 basis poin," ujar dia.

Penurunan biaya dana juga terlihat dari naiknya dana murah Danamon di kuartal satu 2013. Pada periode itu, CASA Danamon tumbuh 15% menjadi Rp 41,8 triliun. Rinciannya, giro mendaki 22% menjadi Rp 15,9 triliun dan tabungan naik 12% menjadi Rp 25,9 triliun.

"Deposito turun 11% menjadi Rp 47,2%," imbuh Vera. Dus, meski kredit Danamon hanya tumbuh 11% di kuartal satu, penurunan biaya dana mampu membuat Danamon mengantongi kenaikan laba bersih setelah pajak yang naik 12% menjadi Rp 1 triliun.

Berdasarkan data BI pada Februari 2013 total DPK sebesar Rp 3.207 triliun terdiri komposisi dana murah mencapai 55% terdiri dari giro Rp 751,60 triliun dan tabungan Rp 1.054 triliun, sedangkan dana mahal (deposito) porsinya 43% atau senilai Rp 1.400 triliun. Komposisi dana murah pada tahun ini lebih tinggi dibandingkan posisi tahun sebelumnya 53% terhadap total DPK 2.763 triliun terdiri dari giro 22% atau Rp 624,15 triliun dan tabungan 31% atau senilai Rp 883,96 triliun, sisanya porsi deposito Rp 1.255 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri