JAKARTA. Pengamat Ekonomi Politik Ichsanuddin Noorsy menilai ketentuan diskon yang digembar-gemborkan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri ESDM, Sudirman Said tidak pernah ada. "Angola akan keberatan dengan posisi diskon US$15 bbl. Pasalnya, biaya pokok produksi minyak sendiri di atas US$ 90-an. Angola pasti tidak memberikan diskon US$15 bbl karena US$15 bbl itu besar sekali," ujar Noorsy kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (6/12). Menurutnya, transparansi dalam proses kerjasama sedang dilakukan antara pemerintah dengan Sonangol perlu dilakukan.
Diskon impor minyak dari Angola tak pernah ada
JAKARTA. Pengamat Ekonomi Politik Ichsanuddin Noorsy menilai ketentuan diskon yang digembar-gemborkan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri ESDM, Sudirman Said tidak pernah ada. "Angola akan keberatan dengan posisi diskon US$15 bbl. Pasalnya, biaya pokok produksi minyak sendiri di atas US$ 90-an. Angola pasti tidak memberikan diskon US$15 bbl karena US$15 bbl itu besar sekali," ujar Noorsy kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (6/12). Menurutnya, transparansi dalam proses kerjasama sedang dilakukan antara pemerintah dengan Sonangol perlu dilakukan.