Diskon PPnBM diperpanjang hingga Desember, Toyota antisipasi tingginya permintaan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Toyota Astra Motor (TAM) menyambut baik perpanjangan diskon pajak atau Pajak Penjualan Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) 100% untuk pembelian kendaraan bermotor hingga akhir tahun ini. 

Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director TAM menyampaikan, selain mempermudah akses mobilitas masyarakat, kebijakan ini juga berhasil memulihkan industri otomotif, terutama untuk produksi dalam negeri guna memutar roda ekonomi yang sempat tersendat akibat dampak dari pandemi Covid-19. 

"Yang kami harus siapkan adalah antisipasi adanya demand yang masih tinggi dan sebisa mungkin memenuhi mayoritas demand tersebut sesuai waktu agar konsumen bisa menikmati benefit ini," kata Anton saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (20/9). 


Seperti yang dipaparkan Anton, telah terjadi peningkatan penjualan ritel Toyota pada periode Januari-Agustus tahun ini. Dia menyebut, ada peningkatan penjualan hampir 50%, dari semula ada di level 115.553 unit pada Januari-Agustus 2020, naik menjadi  170.787 unit hingga periode Agustus 2021.  "Dan ini terjadi selain demand yang tinggi, sebisa mungkin kami juga siapkan supply yang balance," paparnya. 

Baca Juga: Insentif PPnBM 100% sektor otomotif diperpanjang, ini kata Nissan

Adapun, berdasarkan data TAM, supply wholesales Toyota hingga Agustus 2021 ini, ada di level 173.000 unit. Jumlah itu meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya di level 97.000 unit. "Keseimbangan ini yang menjadi poin penting untuk kami melayani demand yang meningkat," sambung Anton. 

Selama periode Januari-Agustus 2021, Toyota mencatat ada lima varian mobil dengan penjualan ritel tertinggi. Di mana, Avanza menjadi pemimpin dengan total penjualan sebanyak 36.238 unit. Kemudian disusul oleh Rush (31.573 unit), Innova (30.025 unit), Calya (21.881 unit), dan Fortuner (12.492 unit). 

Anton menyebut, selain menyeimbangkan supply dan demand pasca perpanjangan PPnBM DTP 100%, yang menjadi tantangan terbesar Toyota adalah adaptasi dengan banyak kebiasaan baru di masyarakat. Seperti misalnya, digitalisasi dan juga penjualan via daring yang kian diminati di masa pandemi seperti saat ini. 

"Tantangannya adalah menyiapkan infrastruktur pelayanan yang semakin menyesuaikan dengan kebiasaan konsumen, di kami banyak channel digital baru yang kami siapkan, tidak hanya untuk informasi bahkan layanan penjualan kami siapkan untuk konsumen Indonesia," pungkas Anton.

Selanjutnya: HPM: Insentif PPnBM 100% di sektor otomotif sangat efektif meningkatkan permintaan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi