Disokong dana asing, rupiah diprediksi menguat terbatas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kembalinya dana asing yang masuk ke pasar obligasi Indonesia menyokong nilai tukar rupiah sehingga cenderung lebih bertenaga melawan dollar AS pada, Senin (2/4).

Mengutip data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah menguat tipis 0,04% menjadi Rp 13.750 per dollar AS. Sementara, rupiah di pasar spot ditutup melemah 0,18% ke level Rp 13.753 per dollar AS.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai, pergerakan rupiah hari ini cenderung menguat sejak awal perdagangan. Menurutnya, pekan lalu perdagangan dollar AS cenderung melemah terhadap mata uang utama, sehingga mendorong penguatan mata uang asia hari ini, termasuk Indonesia.


"Kamis (29/3), rilis data AS cenderung sesuai ekspektasi jadi tidak ada sentimen yang membuat market jadi bullish dan mendorong rupiah menguat," kata Josua, Senin (2/4).

Penguatan rupiah hari ini juga didukung dari dana asing yang mulai masuk signifikan. Josua menyebut, pekan lalu, asing akumulasi beli di pasar obligasi Indonesia sebesar Rp 15 triliun.

Volatilitas rupiah menurun didukung data inflasi yang masih dalam rentang target inflasi tahunan pemerintah. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Maret 2018 sebesar 0,20%, sedangkan inflasi tahunan sebesar 3,40%. Sementara, target inflasi dalam APBN 2018 sebesar 3,5%.

Josua mengatakan, Selasa (3/4) pergerakan rupiah akan dipengaruhi data ISM Manufacturing PMI. Namun, ia optimistis, rupiah besok masih bisa menguat. "Jika data tersebut dirilis positif, maka penguatan rupiah agak terbatas," prediksinya.

Secara keseluruhan, Josua memperkirakan rupiah cenderung bergerak menguat karena mendapat dukungan dari dana asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia. Pergerakan rupiah diperkirakan di rentang Rp 13.700 per dollar AS-Rp 13.775 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini