Disokong Pemangkasan Suku Bunga, Berikut Prospek Harga CPO



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) masih tetap positif meskipun potensi peningkatan suplai di pasar terus meningkat.

Berdasarkan data Trading Economics, harga CPO bertengger di MYR 4.047 per ton pada Rabu (25/9) pukul 15.28 WIB. Dalam 24 jam terakhir harganya meningkat 1,45% dan sepekan terakhir naik 5,17%.

Pengamat Komoditas dan Mata Uang, Lukman Leong, mengatakan, pendorong kenaikan harga CPO adalah keputusan pemangakasan suku bunga jumbo The Fed. Sebagai pengingat, The Fed memangkas suku bunganya sebesar 50 basis poin (bps).


Baca Juga: Harga CPO Diperkirakan Bullish Hingga Akhir Tahun 2024

Selain pemangkasan suku bunga, stimulus ekonomi dari pemerintah China juga dinilai sangat berperan, sehingga akan terus mendukung harga CPO di pasar global.

"Faktor lain yang bersifat situational seperti kendala produksi di Malaysia dan kendala penerapan pada Undang-Undang deforestisasi EU (Uni Eropa) turut mendukung harga," terangnya kepada Kontan.co.id, Rabu (25/9).

Di sisi lain, Lukman menilai bahwa penurunan pajak ekspor dari Indonesia berpotensi memberikan efek negatif karena akan meningkatkan suplai CPO ke pasar global.

Di luar itu, prospek harga CPO akan tergantung pada langkah-langkah pemangkasan suku bunga lanjutan The Fed. 

Baca Juga: Menilik Dampak Penerapan PMK 62/2024 Terhadap Kinerja Ekspor CPO Indonesia

"Menurut saya kebijakan stimulus China akan lebih penting dan bisa memberikan dukungan yang lebih jangka panjang," kata Lukman.

Mempertimbangkan berbagai hal itu, ia memperkirakan harga CPO akan berkisar di MYR 4.200 per ton hingga akhir tahun 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli