Disokong Sejumlah Data Ekonomi AS, Rupiah Berpotensi Menguat Jumat (6/9)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis (5/9). Rupiah spot menguat 0,51% ke Rp 15.401 per dolar Amerika Serikat (AS) dan kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) menguat 0,52% ke Rp 15.410 per dolar AS.

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mengatakan penguatan rupiah didukung oleh rilis data lowongan pekerjaan, yang mengalami level terendah dalam tiga tahun terakhir.

"Data JOLTS mengafirmasi semakin longgarnya pasar tenaga kerja di AS, sehingga investor mengantisipasi penurunan suku bunga sebesar 125bps dari sebelumnya 100bps pada tahun 2024 ini," terangnya kepada Kontan.co.id, Kamis (5/9).


Untuk besok, Josua menilai rupiah berpotensi melemah terbatas. Hal itu disebabkan ekspektasi kenaikan data ADP Employment Change dan penurunan data Jobless Claims. Di sisi lain, data Services PMI diperkirakan turun terbatas, sehingga rupiah berpotensi melemah terbatas.

Baca Juga: Kompak, Rupiah Jisdor Menguat 0,52% ke Rp 15.410 Per Dolar AS pada Kamis (5/9)

Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures, Nanang Wahyudin sepakat bahwa pergerakan rupiah esok hari akan dipengaruhi rilis data-data tersebut. Melihat penguatan rupiah dua hari terakhir ini, Nanang masih optimis rupiah akan melanjutkan penguatannya, kendati terbatas.

"Rupiah bisa melanjutkan penguatan kendati terbatas karena investor akan mencermati bagaimana hasil dari rilisan data NFP," katanya.

Nanang berpandangan rupiah akan bergerak dengan rentang Rp 15.300 -Rp 15.430 per dolar AS. Sementara Josua memproyeksikan rupiah dikisaran Rp 15.350 - Rp 15.450 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih