Disokong sektor barang konsumen, wajah IHSG cerah



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka dengan senyuman lebar pada transaksi pagi ini (20/7). Berdasarkan data RTI, pada pukul 09.15 WIB, indeks mencatatkan kenaikan 0,7% menjadi 5.208,09.

Sektor barang konsumen mencatatkan kenaikan terbesar pada IHSG pagi ini sebesar 1,52%. Dua sektor lain dengan kenaikan tertinggi adalah sektor manufaktur naik 1,21% dan sektor industri lain-lain naik 0,87%.

Sementara itu, jumlah saham yang naik sebanyak 136 saham, 48 saham tertekan, dan 66 saham tak berubah posisi. Volume transaksi perdagangan pagi ini melibatkan 802,538 juta saham dengan nilai transaksi Rp 794,472 miliar.


Investor asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) di seluruh market senilai Rp 23,9 miliar. Sedangkan di pasar reguler, net buy asing mencapai Rp 34,3 miliar.

Saham-saham indeks LQ 45 yang menghuni posisi top gainers pagi ini antara lain: PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) naik 3,5% menjadi Rp 3.850, PT PP London Sumatra Tbk (LSIP) naik 2,7% menjadi Rp 1.520, dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) naik 2,48% menjadi Rp 15.525.

Di posisi top losers indeks LQ 45 terdapat saham-saham: PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) turun 1,27% menjadi Rp 1.170, PT United Tractors Tbk (UNTR) turun 1,39% menjadi Rp 15.975, dan PT Global Mediacom Tbk (BMTR) turun 0,88% menjadi Rp 1.120.

Melawan arus Asia

Sementara itu, pagi ini, bursa Asia memerah. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.04 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,2% menjadi 133,59.

Sementara itu, data CNBC menunjukkan, indeks Nikkei 225 Stock Average di Jepang tergerus 0,85%, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,54%, dan indeks ASX 200 Australia bergerak flat di level 5.452,80.

Pergerakan bursa Asia pagi ini turut dipengaruhi hasil kinerja Wall Street yang ditutup mixed pada malam kemarin. Sekadar mengingatkan, indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,14% menjadi 18559,01. Sedangkan indeks S&P 500 turun 0,14% menjadi 2.163,78. Di sisi lain, indeks Nasdaq ditutup dengan penurunan 0,38% menjadi 5.036,37.

Menurut James Woods, strategist Rivkin Securities di Sydney, pasar saham Asia sudah terlihat overbought sehingga rawan tertekan. "Kita harus melihat kinerja positif emiten agar reli saham terus berlanjut," jelasnya kepada Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie