Disokong SIG, UMKM Puyuh Andalas Hasilkan 4.000 Butir Telur Puyuh per Hari



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) atau SIG terus mendukung perkembangan usaha lokal melalui program pendampingan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). 

Salah satu kelompok binaannya, Puyuh Andalas, berhasil mengembangkan bisnis peternakan burung puyuh petelur di Aceh. 

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, menjelaskan bahwa pendampingan UMKM merupakan bagian dari komitmen SIG untuk memberikan nilai tambah bagi masyarakat.  


"Inisiatif ini sesuai dengan pilar keberlanjutan SIG 'Menciptakan Nilai untuk Karyawan dan Komunitas' dalam Sustainability Roadmap SIG 2030," kata Vita dalam siaran pers, Rabu (15/1/2025). 

Baca Juga: SIG Bantu Kelompok Peternak Puyuh Andalas Memproduksi 4.000 Telur/Hari

Viata bilang, SIG terus memberikan bantuan dan pendampingan agar pelaku UMKM mampu meningkatkan daya saing serta mengembangkan usaha mereka. Salah satu contoh sukses adalah kelompok Puyuh Andalas yang dibina unit usaha SIG, PT Solusi Bangun Andalas (SBA).

Kelompok usaha yang memproduksi telur puyuh bermerek Lampoh Kutam ini mampu menghasilkan 4.000 butir telur puyuh per hari dengan omzet sekitar Rp 1,5 juta per hari atau Rp 45 juta per bulan. Produk mereka dipasarkan di pasar tradisional hingga swalayan di Kabupaten Aceh Besar.

Puyuh Andalas didirikan  lima sekawan, yaitu Azwar, Muhammad Ikhsan, Firdaus, Heri Afriadi, dan Riski Kurniawansyah. Mereka memulai usaha pada 2021 di Gampong Lampaya, Lhoknga, Aceh Besar, wilayah sekitar Pabrik SIG yang dikelola PT Solusi Bangun Andalas.

Muhammad Ikhsan mengungkapkan bahwa usaha awalnya dijalankan dengan 300 ekor burung puyuh petelur secara mandiri. Namun, keterbatasan modal dan fasilitas sempat menjadi kendala sehingga mereka meminta dukungan dari SBA. 

Pada 2022, mereka mendapatkan bantuan berupa 3.000 bibit burung puyuh, bangunan kandang seluas 120 meter persegi, rak telur, dan pakan. 

Baca Juga: Berapa Batas Konsumsi Telur Per Hari yang Aman?

Selain itu, SBA turut membantu dalam perizinan, pemasaran, hingga penyusunan rencana usaha. “Dengan pendampingan ini, produk kami dapat masuk ke pasar tradisional, supermarket, hingga bekerja sama dengan Puskesmas,” ujar Ikhsan.

Kini, kelompok tersebut memiliki 6.000 ekor burung puyuh yang menghasilkan 4.000 butir telur per hari. 

Selain menjual telur, mereka juga memasarkan burung puyuh yang tidak lagi produktif untuk kebutuhan kuliner. SBA menargetkan kapasitas produksi Puyuh Andalas meningkat menjadi 10.000 ekor burung puyuh pada 2025.

Atas keberhasilannya, kelompok Puyuh Andalas dipercaya menjadi narasumber pelatihan peternakan puyuh yang diselenggarakan Dinas Baitul Mal Provinsi Aceh untuk 4 kabupaten/kota pada 16-18 Desember 2024 di Banda Aceh.

Selanjutnya: IEA Says New US Sanctions Could Significantly Disrupt Russian Supply

Menarik Dibaca: Lavalen Medica dan Prof. Xanya Sofra Hadirkan Teknologi Infinity Gym

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli