KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat internasional, Moody's Investor Service memperkirakan risiko pembiayaan utang kembali (refinancing) perusahaan batubara akan meningkat pada tahun 2022. Sementara, belum banyak perusahaan yang menyiapkan rencana refinancing yang jelas untuk membayar utang yang jatuh tempo pada periode tersebut. Setidaknya ada tujuh perusahaan batubara yang mendapat penilaian Moody's. Mereka adalah PT Adaro Indonesia, PT Indika Energy Tbk (INDY), PT ABM Investama Tbk (ABMM), Geo Energy Resources Limited, PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bayan Resources Tbk (BYAN), dan Golden Energy and Resources Ltd. Baca Juga: Pemerintah siapkan Rp 5 triliun untuk penyaluran kurang bayar DBH anggaran 2019
Disorot Moody's, perusahaan batubara yakin bisa atasi risiko refinancing
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat internasional, Moody's Investor Service memperkirakan risiko pembiayaan utang kembali (refinancing) perusahaan batubara akan meningkat pada tahun 2022. Sementara, belum banyak perusahaan yang menyiapkan rencana refinancing yang jelas untuk membayar utang yang jatuh tempo pada periode tersebut. Setidaknya ada tujuh perusahaan batubara yang mendapat penilaian Moody's. Mereka adalah PT Adaro Indonesia, PT Indika Energy Tbk (INDY), PT ABM Investama Tbk (ABMM), Geo Energy Resources Limited, PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bayan Resources Tbk (BYAN), dan Golden Energy and Resources Ltd. Baca Juga: Pemerintah siapkan Rp 5 triliun untuk penyaluran kurang bayar DBH anggaran 2019