Distribusi gas merosot, laba operasi PGAS ikut turun



JAKARTA. Kinerja PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) kuartal III-2011 kembali melorot. Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 14,20 triliun, turun 2,67% dibanding kuartal III-2010, yang sebesar Rp 14,58 triliun. Laba operasi turun 12,03% year-on-year menjadi Rp 6,07 triliun.

Pencapaian ini mengulang apa yang terjadi di semester I-2011. Pendapatan perseroan sampai paruh pertama senilai Rp 9,41 triliun, melemah 1,16%. Sedang laba operasi turun 11,16% per tahun menjadi Rp 4,06 triliun.

Manajemen PGAS menjelaskan, alasan penurunan kali ini masih sama yaitu volume distribusi gas yang merosot. Volume distribusi gas merosot karena gas dari Grissik dialihkan ke Duri, untuk memenuhi kebutuhan produksi minyak. Pengalihan atas dasar permintaan pemerintah itu terjadi sejak 2010, dan masih berpengaruh hingga pertengahan tahun 2011.


Namun manajemen PGAS menyatakan, pasokan yang diterima selama kuartal III mengalami kenaikan, meski berfluktuasi. "Kami harap, alokasi gas bumi untuk PGN dapat terus meningkat,” kata Hendi Prio Santoso, Direktur Utama PGN, dalam keterbukaan informasi, Rabu (26/10).

Sampai kuartal III lalu, transmisi gas PGAS sebesar 844 juta kaki kubik perhari (MMSCFD). Angka ini turun dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 853 MMSCFD.

Volume penjualan untuk distribusi gas kepada pelanggan rumah tangga, komersial, industri dan pembangkit listrik juga mengalami penurunan. Di kuartal III lalu mencapai 785 MMSCFD. Padahal, di periode yang sama tahun lalu, PGAS masih bisa mencatat penjualan komersial ini sampai 821 MMSCFD.

Selain masalah alokasi pasokan gas, manajemen PGAS bilang, kinerja perseroan juga terpengaruh oleh kenaikan beban pokok. Penyebabnya adalah kenaikan harga beli gas dari perpanjangan kontrak dan kontrak gas baru.

Mengutip laporan keuangan PGAS, perseroan itu membukukan laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp 4,46 triliun. Perolehan ini turun 1,12% dibanding pencapaian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,51 triliun.

Harga PGAS, Rabu (25/10), ditutup menguat 5,45% dibanding hari sebelumnya menjadi Rp 2.900 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie