Distribusi telat, penjualan Mercedes Benz merosot



JAKARTA. Nasib baik tak berpihak pada Mercedes-Benz Indonesia. Penjualan mobil asal Jerman sepanjang kuartal I-2014 ini merosot 36,78% dari periode sama tahun lalu.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) mencatat penjualan Mercedes untuk tiga bulan pertama tahun ini hanya 684 unit. Padahal, pada periode Januari sampai Maret 2013, penjualan Mercedes bisa menyentuh angka 1.082 unit. "Penurunan karena terlambatnya pasokan dari Jerman," ujar Stephen Moebius, Sales and Marketing Director for Passanger Car Mercedes-Benz Indonesia, Jumat (25/4).

Penurunan paling tinggi terjadi di kelas sedan. Pada kuartal pertama tahun ini, penjualan sedan anjlok 38,5% menjadi 436 unit dari periode yang sama tahun lalu, yakni 709 unit. Sedangkan untuk kelas non-sedan, penjualan Januari-Maret 2014 turun 33,55% menjadi 248 unit dari kuartal I-2013, 373 unit.


Selain distribusi yang tersendat, penjualan Mercedes terjungkal lantaran penyelenggaraan pemilu. "Konsumen masih berhati-hati untuk membeli," lanjut Stephen.

Stephen mengharap penjualan Mercedes akan membaik di kuartal II. Ia optimistis ada kenaikan angka penjualan selama periode itu dibanding kuartal I. Alasan dia, Marcedes mulai meluncurkan produk-produk baru. Namun, Stephen tak menyebutkan target kenaikan.

Berkaca dari tahun lalu, penjualan Mercedes di bulan April-Juni lebih tinggi ketimbang Januari-Maret. Merujuk kepada data Gaikindo penjualan perusahaan di kuartal II-2013 mencapai 1.317 unit atau naik 21,72% daripada penjualan di kuartal I-2013.

Sesuai rencana awal, tahun ini Mercedes akan menghadirkan 10 produk anyar ataupun penyegaran. "Dari 10 produk baru, kami sudah meluncurkan 4 produk," jelas Stephen.

Tak cuma mengandalkan produk promo, strategi lain yang dipasang oleh perusahaan untuk mendongkrak penjualan adalah mengadakan kegiatan test drive untuk masyarakat di Gelora Bung Karno, Jakarta, selama 26 April - 27 April 2014. "Kami tidak menargetkan penjualan pada acara ini. Proses penjualan dan pembelian itu panjang," kata Stephen.

Stephen yakin, kenaikan pajak barang mewah (PPnBM) tidak mengganggu penjualan Marcedes secara keseluruhan. Alasan dia, tak banyak varian Mercedes yang menggunakan mesin berkapasitas lebih dari 3.000 cc di pasar Indonesia. "Yang di bawah 3.000 cc sekitar 80%-90%," ujar Stephen. 

Sekedar informasi, kenaikan PPnBM mengerek harga Marcedes sekitar 20% - 25% sejak tanggal 19 April lalu.

Sepanjang tahun 2013, Marcedes membukukan penjualan sebanyak 4.887 unit. Dari realisasi penjualan tersebut, penjualan sedan sebanyak 2.743 unit, sedangkan kelompok non-sedan menyumbang 2.143 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Fitri Arifenie