KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) bakal melangsungkan penawaran umum perdana saham alias Initial Public Offering (IPO) pada tanggal 27 November mendatang. Direktur Utama PT Kresna Sekuritas Octavianus Budiyanto menyatakan bahwa DIVA akan lebih fokus kepada investor institusi yang umumnya lebih tertarik berinvestasi secara jangka panjang (long term investor) ketimbang ritel. "Kita akan geser fokus kita dari investor asing ke investor lokal. Komposisinya adalah 35% asing dan 65% lokal," ujarnya dalam Public Expose DIVA pada hari ini (21/11). Adapun model bisnis DIVA adalah mengkonversi dan mengakselerasi bisnis tradisional dalam platform bisnis terpadu. DIVA menyediakan platform digital terintegrasi yang disebut DIVA Smart Outlet (SO) dan DIVA Intelligent Instant Messaging (IIM) untuk mendukung pelaku UKM dalam mengelola bisnis. UKM yang menjadi pelanggan DIVA bisa menawarkan multi-produk melalui multi-channel. Selain itu, DIVA juga fokus pada sektor telekomunikasi, perbankan dan pariwisata, DIVA juga memasuki sektor food and beverage serta fashion. Head of Investor Relations MCAS Stanley Tjiandra menyatakan bahwa seusai IPO, DIVA akan fokus bangun platform digital diantaranya dengan terus meningkatkan analisis data, teknologi dan pengembangan jaringan. Ia beralasan bahwa infrastruktur platform tersebut bisa dipakai oleh berbagai macam industri termasuk telekomunikasi, digital traveler asistance, saham hingga industri health care. "Misalnya untuk industri telekomunikasi kita menggandeng sejumlah operator seperti XL maupun Telkomsel," tambah Stanley. Sekadar info, DIVA bakal melepas 214.285.700 saham ke publik dengan harga penawaran sebesar Rp 2.950 per saham. Dengan demikian, perusahaan akan mengantongi dana segar senilai Rp 632,14 miliar. Dana hasil dari Penawaran Umum Saham Perdana ini, sebesar 55% digunakan untuk peningkatan modal kerja, 40% untuk investasi di bidang teknologi informasi, dan 5% untuk pengembangan SDM. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Distribusi Voucher Nusantara (DIVA) fokus melirik investor institusi ketimbang ritel
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) bakal melangsungkan penawaran umum perdana saham alias Initial Public Offering (IPO) pada tanggal 27 November mendatang. Direktur Utama PT Kresna Sekuritas Octavianus Budiyanto menyatakan bahwa DIVA akan lebih fokus kepada investor institusi yang umumnya lebih tertarik berinvestasi secara jangka panjang (long term investor) ketimbang ritel. "Kita akan geser fokus kita dari investor asing ke investor lokal. Komposisinya adalah 35% asing dan 65% lokal," ujarnya dalam Public Expose DIVA pada hari ini (21/11). Adapun model bisnis DIVA adalah mengkonversi dan mengakselerasi bisnis tradisional dalam platform bisnis terpadu. DIVA menyediakan platform digital terintegrasi yang disebut DIVA Smart Outlet (SO) dan DIVA Intelligent Instant Messaging (IIM) untuk mendukung pelaku UKM dalam mengelola bisnis. UKM yang menjadi pelanggan DIVA bisa menawarkan multi-produk melalui multi-channel. Selain itu, DIVA juga fokus pada sektor telekomunikasi, perbankan dan pariwisata, DIVA juga memasuki sektor food and beverage serta fashion. Head of Investor Relations MCAS Stanley Tjiandra menyatakan bahwa seusai IPO, DIVA akan fokus bangun platform digital diantaranya dengan terus meningkatkan analisis data, teknologi dan pengembangan jaringan. Ia beralasan bahwa infrastruktur platform tersebut bisa dipakai oleh berbagai macam industri termasuk telekomunikasi, digital traveler asistance, saham hingga industri health care. "Misalnya untuk industri telekomunikasi kita menggandeng sejumlah operator seperti XL maupun Telkomsel," tambah Stanley. Sekadar info, DIVA bakal melepas 214.285.700 saham ke publik dengan harga penawaran sebesar Rp 2.950 per saham. Dengan demikian, perusahaan akan mengantongi dana segar senilai Rp 632,14 miliar. Dana hasil dari Penawaran Umum Saham Perdana ini, sebesar 55% digunakan untuk peningkatan modal kerja, 40% untuk investasi di bidang teknologi informasi, dan 5% untuk pengembangan SDM. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News