Disuntik Modal Rp 2,3 Triliun, Apakah Saham Blue Chip Ini Bagus untuk Investasi?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mendapat tambahan modal bernilai jumbo hingga triliunan rupiah. Apakah saham GOTO yang tergolong blue chip ini memiliki prospek bagus untuk investasi?

Saham blue chip adalah saham lapis satu di Bursa Efek Indonesia (BEI). Di BEI, saham blue chip terkelompokkan dalam indeks LQ 45.

Saham GOTO adalah salah satu anggota indeks LQ 45 periode Agustus 2023-Februari 2023. Saham GOTO termasuk saham blue chip karena memiliki kapitalisasi pasar yang besar.


Merujuk data RTI, nilai kapitalisasi pasar saham GOTO mencapai Rp 98,3 triliun. Lalu dengan suntikan modal itu, apakah saham GOTO layak dibeli?

Asal tahu saja, GOTO akan diguyur dana jumbo sebesar US$ 150 juta dari International Finance Corporation (IFC) dan firma investasi privat Franke & Company Inc. 

Baca Juga: Rekomendasi Saham Blue Chip Menjelang Musim Rilis Kinerja & Window Dressing

Jika menggunakan kurs Rp 15.341,16 per dolar Amerika Serikat (AS) emiten teknologi ini akan mengantongi dana sebesar Rp 2,30 triliun. 

Direktur Utama Grup GoTo Patrick Walujo menjelaskan GOTO akan menerima investasi dari private placement serta penerbitan surat utang terstruktur kepada Bhinneka Holdings (22) Limited. 

Ini merupakan upaya GOTO untuk mengeksekusi aksi private placement. GOTO telah mendapatkan restu dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 30 Juni 2023. 

GOTO akan menerbitkan saham baru sebesar 17,04 miliar. Ini setara dengan 1,42% dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh GOTO setelah private placement

GOTO mematok harga private placement sebesar Rp 90 per saham. Dari gelaran private placement ini Bhinneka Holdings (22) Limited harus menggelontorkan US$ 100 juta. 

"Notes Subscription Agreement akan diterbitkan oleh entitas usaha, GoTo International Finance (22) Limited kepada Bhinneka Holdings (22) Limited senilai US$ 50 juta," kata Patrick, Selasa (3/10). 

Secara bersamaan Bhinneka Holdings (22) Limited akan menerbitkan obligasi bersifat ekuitas alias equity-linked bond sebesar US$ 150 juta. Kemudian IFC akan mengambil bagian dari surat utang tersebut sebesar US$ 125 juta. Sementara Franke & Company Inc. akan berkontribusi US$ 25 juta. 

Patrick menjelaskan obligasi bersifat ekuitas yang diterbitkan oleh Bhinneka Holdings (22) Limited dapat ditukarkan dengan saham Seri A dengan harga Rp 135 per saham. 

"Harga ini merefleksikan nilai premium sebesar 50% dari harga rata-rata tertimbang saham GOTO pada satu bulan terakhir mencakup 2 Oktober 2023," katanya. 

Adapun obligasi bersifat ekuitas tersebut memiliki tingkat kupon sebesar 5% per tahun yang dibayarkan dua kali dalam satu tahun dan akan jatuh tempo pada bulan Oktober 2028.

Seluruh dana segar itu akan sebagai modal kerja GOTO dan anak-anak usaha GOTO secara langsung. Perinciannya sekitar 25% atau sekitar Rp 575,29 miliar. 

Kemudian PT Tokopedia, PT Swift Logistic Solutions, PT Multifinance Anak Bangsa dan PT GoTo Solusi Niaga masing-masing akan memperoleh 15% atau sekitar Rp 345,17 miliar. 

Adapun Citigroup Global Markets Limited dan Goldman Sachs (Singapore) Pte. bersama-sama bertindak sebagai bank penetapan untuk penerbitan obligasi bersifat ekuitas tersebut. 

Rekomendasi Saham

Deputy Head of Research Sucor Sekuritas Paulus Jimmy menilai tambahan modal ini akan menjadi sentimen positif untuk kinerja operasional GOTO. 

"Meski kalau dilihat dari proceeds sebenarnya tidak sampai 10% dari cash balance GOTO di semester I-2023," kata dia saat dihubungi Kontan, Selasa (3/9). 

Jimmy memproyeksikan posisi kas GOTO seharusnya masih cukup untuk memenuhi kebutuhan kinerja, apalagi monetisasi bisnis masih terus berjalan dan biaya-biaya mulai berkurang. 

Sebagai gambaran GOTO memiliki kas dan setara kas sebesar Rp 25,43 triliun per Juni 2023. Nilai tersebut turun 27,59% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 25,43 triliun.

Namun Sucor Sekuritas masih memberikan pandangan netral pada GOTO dengan target harga di level Rp 92. Hingga akhir perdagangan Selasa (3/9), harga saham GOTO parkir di level Rp 83 per saham, turun 2 poin atau 2,35% dibandingkan sehari sebelumnya.

Dalam perdagangan lima hari terakhir, harga saham GOTO telah melemah 8 poin atau 8,79%. Dengan harga ini, saham GOTO kini memilki rasio PBV di bawah 1, yakni 0,82.

Rasio PBV yang kecil adalah salah satu indikator bahwa saham itu memiliki prospek bagus untuk investasi.

Itulah rekomendasi saham blue chip yang akan mendapat suntikan modal hingga Rp 2,3 triliun. Ingat, segala risiko investasi atas rekomendasi saham di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto