KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masa penawaran Sukuk Tabungan (ST) seri ST009 bakal dimulai,Jumat (11/10). Instrumen Surat Berharga Negara (SBN) ritel ini diprediksi mampu terjual dengan jumlah besar.
Senior Vice President Head of Retail Product Research & Distribution Division Henan Putihrai (HP) Asset Management Reza Fahmi menjelaskan di tengah tren kenaikan suku bunga acuan saat ini, ST009 berpotensi memberikan imbal hasil menarik. Kupon ST009 sebesar 6,15% tentunya menjadi indikator utama sebagai daya pikat bagi investor. Kupon dari ST009 lebih tinggi dari imbalan ORI022 sebesar 5.95% yang sebelumnya merupakan kupon SBN tertinggi di tahun ini.
Baca Juga: Diprediksi Banjir Peminat, ST009 Bakal Ditawarkan Mulai 11 November Sementara, imbalan sukuk tabungan seri sebelumnya yakni ST007 hanya memberikan kupon di level 5.5% dan ST008 di level 4.8%. Reza bilang, ST009 dengan fitur
floating with floor alias mengambang dengan batas minimal bakal menarik investor. Sebab, kupon bisa naik bila suku bunga acuan naik, tetapi tidak akan turun lebih rendah daripada batas minimal. "Sehingga memungkinkan imbal hasil ST009 berpotensi naik saat suku bunga BI naik," kata Reza kepada Kontan.co.id, Kamis (10/11). Nah, jika dibandingkan suku bunga acuan Bank Indonesia, yakni BI 7 Days Reverse Repo Rate yang saat ini di level 4,75%, maka selisih (
spread) imbal hasilnya 1,4% atau 140 basis poin (bps). Di sisi lain,
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto menilai bahwa ST009 termasuk instrumen investasi yang aman karena dijamin sepenuhnya oleh negara. Sehingga masyarakat terhindar dari resiko gagal bayar dalam pembayaran pokok ataupun imbalan. Walaupun sifatnya
non tradable atau tidak dapat diperdagangkan, namun ada fasilitas
early redemption yang memungkinkan investor menerima sebagian pelunasan pokok. Dimana periode penyampaian minat pencairan sebelum jatuh tempo atau
early redemption itu akan dibuka pada 25 Oktober 2023 hingga 3 November 2023. ST009 sendiri memiliki tenor 2 tahun. Meskipun disediakan sebagai instrumen investasi, namun ST009 lebih dianggap sebagai tabungan karena tenornya hanya 2 tahun yang mirip deposito. Kehadiran ST009 ini berada pada momentum yang tepat karena masyarakat lebih ingin
saving dalam kondisi ketidakpastian ekonomi. "Instrumen ini akan cukup diserap masyarakat. Harusnya penjualan hampir mendekati Rp 10 triliun," ujar Ramdhan kepada Kontan.co.id, Kamis (10/11). Sedangkan, Reza memperkirakan penjualan dari penerbitan ST009 berkisar Rp 8 triliun-Rp 10 triliun. Alasannya karena imbal hasil Sukuk Tabungan akan dibayarkan secara rutin tiap bulan dan nilai pokok investasi akan dibayarkan pada saat jatuh tempo, yakni setelah dua tahun.
Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Besaran Kupon ST009 Sebesar 6,15% Pemerintah sendiri melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan belum menetapkan target penjualan dari ST009. Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kementerian Keuangan Dwi Irianti Hadiningdyah mengungkapkan optimisme bahwa ST009 tetap diminati oleh segenap lapisan masyarakat. Sebagai instrumen SBN ritel terakhir tahun ini, maka dinilai dapat dimanfaatkan sebagai destinasi investasi yang penting bagi investor. "Apalagi ST009 ini juga merupakan Green Sukuk yang menunjukkan komitmen kuat Pemerintah akan
sustainable financing untuk mendukung kelestarian lingkungan hidup," ucap Dwi saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (10/11). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .