Ditergetkan Rampung September, Hutama Karya Ngebut Proyek Waterfront City Danau Toba



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam mendukung upaya pemerintah menjadikan Danau Toba sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), PT Hutama Karya (Persero) terus mempercepat pembangunan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas penataan Kawasan Waterfront City Pangururan dan Kawasan Tele Danau Toba, Sumatera Utara.

Direktur Operasi II Hutama Karya Gunadi menyampaikan bahwa proyek yang ditargetkan rampung pada September 2023 ini merupakan program kebijakan dari pemerintah untuk membentuk 10 otoritas pariwisata pada destinasi super prioritas.

Percepatan pada proses penggarapan dilakukan dengan memaksimalkan teknologi Building Information Modelling (BIM) dalam merancang konstruksi serta memaksimalkan penggunaan material sesuai dengan prosedur yang berlaku.


Baca Juga: Pembalap Polandia Bartek Marszalek Tampil di Start Terdepan Racing F1H2O Danau Toba

“Nantinya Kawasan Waterfront City Pangururan dan Kawasan Tele KSPN Danau Toba akan meningkatkan devisa Indonesia. Hal ini terbukti dengan diadakannya F1 Powerboat yang merupakan agenda tahunan pagelaran event internasional di Toba yang berjalan dengan sukses," ujar Gunadi, dalam keterangan resminya, Kamis (16/3).

Lebih lanjut Gunadi menambahkan, nantinya Kawasan Waterfront City Pangururan dan Kawasan Tele KSPN Danau Vulkanik terbesar di dunia ini tidak akan kalah menarik dengan tempat- tempat wisata lainnya yang ada di Eropa, dengan memberikan sentuhan-sentuhan modern tanpa meninggalkan unsur budaya yang kental terutama di daerah Toba.

“Dalam hal progres, saat ini sudah mencapai 23%. Kualitas pada proses dan hasil pembangunannya tetap kita perhatikan dengan mengedepankan seni dalam penataan dan detailnya serta menggunakan material sesuai dengan RKS (Rencana kerja Syarat) yang sudah ditentukan oleh owner,” tandasnya.

Pengerjaan sarana wisata pada proyek penataan Kawasan Waterfront City Pangururan dan Kawasan Tele KSPN Danau Toba memiliki luas 6,4 hektare serta luas lahan untuk penataan Kawasan Panorama Tele kurang lebih 0,97 hektare.

Proyek yang memiliki nilai Rp 161 miliar ini meliputi pekerjaan pondasi, pekerjaan arsitektur, pekerjaan drainase, pekerjaan MEP, serta pekerjaan artwork seperti Patung Boraspati Tano & Boru Saniang Naga, Patung Pustaha & Syair Tao Toba, Display Batuan Geologi Toba, Atraksi Seni Air Mancur ”Aek Menari”, Panggung Apung Aek Natio, Instalasi Seni Musik Aek Margondang.

Baca Juga: BPJT Targetkan Jalan Tol Indrapura-Kisaran Sumatera Utara Rampung Tahun Ini

Selain itu, Taman Rohani dan Instalasi Dry Fountain Plaza Rohani, Instalasi Display Galeri Samosir, Instalasi Seni Tradisi Solu Bolon, Instalasi Seni Ukir Totem Batak, Storytelling Signages Pangururan Waterfront, Video Motion Graphics “The Magnificent Toba” untuk Galeri Samosir, Video for Waterscreen Projection, Instalasi Seni Tarombo Batak dan Storytelling Signages Kawasan Tele.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto