Diterpa kabar baik, harga minyak WTI memanas



NEW YORK. Minyak mentah acuan Amerika Serikat (AS) atau West Texas Intermediate (WTI) menghentikan penurunan harga yang terjadi sejak September. Harga minyak WTI kembali menguat setelah saham AS naik dan terjadi penurunan pengangguran di Jerman.

Harga minyak mentah WTI untuk pengiriman bulan Februari naik 0,3% atau menguat 24 sen dan menetap di harga US$ 93,67 per barel saat diperdagangkan di New York Mercantile Exchange, Selasa (7/1). Harga minyak berjangka ini berhasil mengatasi penurunan harga yang terjadi selama lima hari secara beruntun .

"Kami melihat adanya tanda-tanda pemulihan perekonomian," kata Bill O'Grady, kepala strategi pasar Confluence Investment Management kepada Bloomberg di St Louis. Ia bilang, jika ekonomi naik, maka akan terjadi kenaikan permintaan energi yang berlanjut kepada kenaikan harga energi.


Sementara itu, data tenaga kerja di Jerman mengisyaratkan, adanya kenaikan tingkat kepercayaan perusahaan terhadap perekonomian. Harga minyak WTI juga naik karena didorong oleh kondisi cuaca terdingin AS dalam hampir 20 tahun.

Ada perkiraan, besok ada laporan pemerintah terkait gangguan pasokan minyak mentah. Sementara itu, harga minyak Brent di London naik menyusul adanya bentrokan antara pemerintah Irak dan gerilyawan Al-Qaeda.

Brent pengiriman Februari naik 62 sen atau menguat 0,6% dan mengakhiri sesi perdagangan diharga US$ 107,35 per barel di bursa ICE Futures Europe. Selisih harga minyak Brent dengan WTI mencapai US$ 13,68 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri