KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walau sempat diterjang sentimen negatif dari Eropa, harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) kini sudah mulai bangkit. Hal ini tentu menjadi sentimen positif bagi saham-saham perkebunan CPO. Januari lalu, Parlemen Uni Eropa sepakat untuk menghentikan penggunaan CPO sebagai bahan bakar pada 2021. Hal ini memang sempat menjadi pukulan bagi industri sawit dunia. Namun, salah satu perusahaan CPO terbesar dunia, Sime Darby Plantation, menyatakan bahwa pelarangan tersebut tak akan mengganggu permintaan CPO dunia. Pernyataan ini jelas bisa jadi sentimen positif bagi saham perkebunan. Meski begitu, Vice President Research Artha Sekuritas Indonesia Frederik Rasali melihat hal tersebut belum bisa memberikan dorongan bagi saham perkebunan, beberapa di antaranya seperti PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), dan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS).
Diterpa sentimen negatif, daya tarik saham emiten CPO memudar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walau sempat diterjang sentimen negatif dari Eropa, harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) kini sudah mulai bangkit. Hal ini tentu menjadi sentimen positif bagi saham-saham perkebunan CPO. Januari lalu, Parlemen Uni Eropa sepakat untuk menghentikan penggunaan CPO sebagai bahan bakar pada 2021. Hal ini memang sempat menjadi pukulan bagi industri sawit dunia. Namun, salah satu perusahaan CPO terbesar dunia, Sime Darby Plantation, menyatakan bahwa pelarangan tersebut tak akan mengganggu permintaan CPO dunia. Pernyataan ini jelas bisa jadi sentimen positif bagi saham perkebunan. Meski begitu, Vice President Research Artha Sekuritas Indonesia Frederik Rasali melihat hal tersebut belum bisa memberikan dorongan bagi saham perkebunan, beberapa di antaranya seperti PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), dan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS).