TAIPEI. Angin topan menghantam Taiwan kemarin. Angin kencang berjuluk Fanapi ini menyebabkan wilayah selatan Taiwan tersebut banjir dan gelap gulita.Biro Pusat Cuaca Taiwan mengatakan banjir setinggi lebih dari satu meter terjadi pada Senin (20/9) setelah angin berkecepatan 162 kilometer per jam melintas. Stasiun televisi Taiwan melaporkan banjir mengenangi jalan dan gedung-gedung. Akibatnnya, perkantoran dan sekolah ditutup. Perusahaan listrik Taiwan, Taiwan Power Company mengatakan, sebanyak 170.000 rumah tangga harus mengalami pemadaman listrik. Pelayanan bandara juga terganggu. Maskapai China Airlines telah menunda keberangkatan dari Kaohsiung, kota terbesar kedua di Taiwan. Selain itu penerbangan domestik dan kereta api juga ditunda. Sebanyak tujuh ruas utama di selatan Taiwan ditutup demi keselamatan penggunannya. Pemerintah Taiwan terpaksa mengerahkan milter untuk membantu mengevakuasi para penduduknya. Sebanyak 10.000 penduduk terpaksa diungsikan dari daerah rawan longsor. Sebagian besar berasal dari selatan Taiwan.Hingga saat ini belum ada kabar orang yang tewas akibat bencana tersebut. Yang pasti, sebanyak 107 orang cedera. Penyebabnya akibat pecahan kaca yang beterbangan. Selain itu, banyak yang luka-luka akibat terpelanting saat mengendarai sepeda motor saat badai tersebut melintas.Topan Fanapi juga menghantam Provinsi Fujian, China. Pemerintah Provinsi Fujian melaporkan telah mengevakuasi 186.700 orang. "Fanapi adalah topan terkuat yang menghantam Fujian tahun ini. Kami harus bersiap menghadapi yang terburuk," kata Sun Chunlan, Ketua Partai Komunis Fujian.Pemerintah setempat telah mengevakuasi 150.000 nelayan dan menarik 55.000 buah kapal. Selain itu, mereka juga memindahkan 6.000 lansia, wanita dan anak-anak ke dataran yang lebih tinggi.
Diterpa topan, Taiwan banjir dan gelap gulita
TAIPEI. Angin topan menghantam Taiwan kemarin. Angin kencang berjuluk Fanapi ini menyebabkan wilayah selatan Taiwan tersebut banjir dan gelap gulita.Biro Pusat Cuaca Taiwan mengatakan banjir setinggi lebih dari satu meter terjadi pada Senin (20/9) setelah angin berkecepatan 162 kilometer per jam melintas. Stasiun televisi Taiwan melaporkan banjir mengenangi jalan dan gedung-gedung. Akibatnnya, perkantoran dan sekolah ditutup. Perusahaan listrik Taiwan, Taiwan Power Company mengatakan, sebanyak 170.000 rumah tangga harus mengalami pemadaman listrik. Pelayanan bandara juga terganggu. Maskapai China Airlines telah menunda keberangkatan dari Kaohsiung, kota terbesar kedua di Taiwan. Selain itu penerbangan domestik dan kereta api juga ditunda. Sebanyak tujuh ruas utama di selatan Taiwan ditutup demi keselamatan penggunannya. Pemerintah Taiwan terpaksa mengerahkan milter untuk membantu mengevakuasi para penduduknya. Sebanyak 10.000 penduduk terpaksa diungsikan dari daerah rawan longsor. Sebagian besar berasal dari selatan Taiwan.Hingga saat ini belum ada kabar orang yang tewas akibat bencana tersebut. Yang pasti, sebanyak 107 orang cedera. Penyebabnya akibat pecahan kaca yang beterbangan. Selain itu, banyak yang luka-luka akibat terpelanting saat mengendarai sepeda motor saat badai tersebut melintas.Topan Fanapi juga menghantam Provinsi Fujian, China. Pemerintah Provinsi Fujian melaporkan telah mengevakuasi 186.700 orang. "Fanapi adalah topan terkuat yang menghantam Fujian tahun ini. Kami harus bersiap menghadapi yang terburuk," kata Sun Chunlan, Ketua Partai Komunis Fujian.Pemerintah setempat telah mengevakuasi 150.000 nelayan dan menarik 55.000 buah kapal. Selain itu, mereka juga memindahkan 6.000 lansia, wanita dan anak-anak ke dataran yang lebih tinggi.