Ditinggal para Pendirinya, Begini Prospek Bisnis GoTo Gojek Tokopedia (GOTO)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah ditinggalkan para pendirinya. Saat ini, emiten teknologi dengan logo hijau ini dinahkodai oleh Patrick Walujo, salah satu petinggi Northstar Group. 

Teranyar, Andre Soelistyo pamit undur diri pada Mei 2024. Pengunduran diri Co-Founder GoTo ini telah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 11 Juni 2024.

Sebelumnya, Andre sempat menjabat sebagai presiden direktur atau Chief Executive Officer (CEO) di GOTO. Setelahnya, Andre pergi dari kursi direksi dan menduduki jabatan komisaris. 


Baca Juga: Rogoh Kocek Rp 5 Miliar, Patrick Walujo Borong Saham GOTO, Begini Kata Analis

Selain itu, masa jabatan William Tanuwijaya sebagai komisaris dan Melissa Siska Juminto sebagai direktur juga berakhir selepas penutupan RUPS yang telah diselenggarakan pada 11 Juni 2024 lalu. 

Meski ditinggal para pendirinya, kinerja fundamental GOTO terlihat semakin membaik dengan pertumbuhan yang sehat. Pada kuartal I-2024 lalu, kerugian bersih GOTO menyusut 78% secara year on year (YoY) menjadi Rp 862 miliar. 

 
GOTO Chart by TradingView

Equity Research Analyst dari NH Korindo Sekuritas Richard Jonathan Halim menyampaikan rugi bersih yang terus menyusut ini, merupakan hasil dari konsistensi manajemen yang fokus pada pertumbuhan bisnis. 

GOTO telah melakukan perombakan yang massif untuk mencapai sustainabilitas bisnis dengan refocusing ke segmen On-Demand Services (ODS) dan financial technology (fintech) dengan margin besar untuk memacu profitabilitas. 

Baca Juga: Sentuh Level Gocap, GOTO Masih Jauh dari Papan Pemantauan Khusus

Di sisi lain, Richard menilai segmen e-commerce masih membutuhkan biaya investasi tinggi untuk memenangkan persaingan berhasil menarik mitra strategis yaitu TikTok Indonesia. 

"Sehingga dengan upaya tersebut GOTO terhindar dari aktivitas cash-burn yang berlebihan dan outlook profitabilitas menjadi lebih jelas” kata Richard, Selasa (25/6). 

Dari sisi kinerja operasional, GOTO masih membukukan nilai transaksi bruto alias gross transaction value (GTV) sebesar Rp 134,79 triliun per Maret 2024. Pendapatan bersih GOTO mencapai Rp 4,07 triliun di kuartal I-2024. 

Baca Juga: Mentok di Rp 50 Per Saham, Apakah Saham GOTO Akan Masuk FCA?

Total beban operasional GOTO menyusut 32% YoY menjadi Rp 5,02 triliun pada kuartal I-2024. Pada periode yang sama, rugi operasional GOTO juga menyusut 77% secara tahunan menuju Rp 924 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli