JAKARTA. Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2017 Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR) mendapat anggaran paling besar, yakni Rp 105,6 triliun. "Anggaran ini merupakan yang terbesar di antara Kementerian/Lembaga lainnya sehingga perlu dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab," sebut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dalam siaran pers yang diterima
Kompas.com, Jumat (26/8). Dana sebesar itu bakal digunakan untuk membangun infrastruktur baru dan melanjutkan pembangunan yang dilakukan pada 2016.
Salah satunya adalah melanjutkan kembali program 100-0-100 milik Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya. Program ini bertujuan mewujudkan 100% fasilitas sanitasi serta drainase di seluruh wilayah Indonesia, 0% kawasan kumuh, dan 100% ketersediaan air minum bersih. Pada 2017 nanti, Ditjen Cipta Karya akan melakukan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) sebanyak 290.000 sambungan rumah (SR) di 150 kabupaten/kota. Biaya pembangunan infrastruktur air minum tersebut dialokasikan sebesar Rp 1 triliun dari dana hibah Pemerintah Australia dan APBN 2017. Rencananya pembangunan SPAM ini akan diprioritaskan di daerah-daerah yang masih kesulitan air sehingga tepat sasaran. Ditjen Cipta Karya sendiri diperintahkan untuk fokus pada kegiatan pembangunan infrastruktur yang berkaitan dengan sektor air minum, sanitasi, pengembangan kawasan permukiman dan penataan bangunan dan lingkungan. Basuki mengharapkan seluruh ditjen di bawahnya bekerja lebih tertib, baik dan menjaga integritas serta loyalitas, dan selalu meningkatkan kekompakan untuk mengerjakan tugas yang dibebankan. "Selain itu, saya harap juga untuk Ditjen Cipta Karya pada Oktober sudah ada yang diidentifikasi lelang dini untuk 2017," kata Basuki. Ditjen Cipta Karya saat ini berada di posisi ketiga terbesar perihal realisasi serapan anggaran dan fisik APBNP 2016 di bawah Ditjen Bina Marga dan Ditjen Sumber Daya Air. Untuk keuangan, Ditjen Cipta Karya telah melakukan serapan sebesar Rp 6,7 triliun atau 38,26% dari total Rp 17,6 triliun yang diterimanya tahun ini, sementara progres fisiknya telah mencapai 42,43%. Realisasi anggaran tersebut di antaranya digunakan untuk menyelesaikan pembangunan pos lintas batas negara (PLBN) Skouw di Distrik Muara Tami, Jayapura, Papua pada Desember 2016 nanti. Baca: "Teras" Indonesia di Perbatasan Papua Niugini Rampung Tahun Ini
Adapun alokasi anggaran untuk Ditjen Cipta Karya pada 2017 nanti sebesar Rp 17,9 triliun atau naik Rp 0,3 triliun dari alokasi pada 2016. Fokus kegiatan yang akan dilakukan Ditjen Cipta Karya dengan alokasi anggaran tersebut di antaranya pembangunan SPAM Regional di tujuh kawasan, SPAM di 11 Kota Binaan, SPAM pulau kecil/terluar dan pelabuhan perikanan di 3 lokasi. Kemudian membangun TPA Regional di tiga kawasan dan IPAL Regional di dua kawasan, mendukung 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, mendukung kawasan kampung nelayan di 11 kawasan, pembangunan infrastruktur permukiman di sembilan kawasan perbatasan, dan penanganan kawasan permukiman kumuh di 30 kabupaten/kota. (Ridwan Aji Pitoko) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia