KONTAN.CO.ID - MANADO. Beberapa waktu lalu, dunia dihebohkan dengan laporan investigasi global mengenai rahasia finansial kaum kaya dan berkuasa Paradise Papers yang dirilis oleh International Consortium of Investigative Journalist (ICIJ). ICIJ sebelumnya juga merilis laporan serupa yang bernama Panama Papers. Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemkeu) melihat, adanya laporan-laporan dari negeri suaka pajak ini nantinya tidak lagi istimewa. Sebab, Ditjen Pajak akan bisa mendapatkan informasi sejenis ini dari negeri suaka pajak lewat program Automatic Exchange of Information (AEoI) yang akan berjalan tahun depan. “Poin saya ini bukan sesuatu yang luar biasa, Panama dan Paradise Papers itu. Dengan AEoI dan EoI by request, kami punya optimisme yang lebih bagus lagi. Kami sudah mengarah ke sana,” kata Direktur Pelayanan dan Penyuluhan (P2) Humas Ditjen Pajak Hestu Yoga Saksama,
Ditjen Pajak klaim punya data yang lebih mutakhir
KONTAN.CO.ID - MANADO. Beberapa waktu lalu, dunia dihebohkan dengan laporan investigasi global mengenai rahasia finansial kaum kaya dan berkuasa Paradise Papers yang dirilis oleh International Consortium of Investigative Journalist (ICIJ). ICIJ sebelumnya juga merilis laporan serupa yang bernama Panama Papers. Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemkeu) melihat, adanya laporan-laporan dari negeri suaka pajak ini nantinya tidak lagi istimewa. Sebab, Ditjen Pajak akan bisa mendapatkan informasi sejenis ini dari negeri suaka pajak lewat program Automatic Exchange of Information (AEoI) yang akan berjalan tahun depan. “Poin saya ini bukan sesuatu yang luar biasa, Panama dan Paradise Papers itu. Dengan AEoI dan EoI by request, kami punya optimisme yang lebih bagus lagi. Kami sudah mengarah ke sana,” kata Direktur Pelayanan dan Penyuluhan (P2) Humas Ditjen Pajak Hestu Yoga Saksama,