KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan mencatat, realisasi penerimaan pajak per akhir Oktober mencapai Rp 1.016,52 triliun. Jumlah tersebut baru mencapai 71,39% dari target penerimaan pajak dalam APBN 2018. Sementara, Direktorat Jenderal Pajak mematok penerimaan pajak setidaknya bisa mencapai 94,9% dari pagu APBN agar selisih kekurangan target (shortfall) bisa terjaga 5%. "Kami optimistis penerimaan pajak sampai akhir 2018 masih sesuai outlook APBN, yaitu sebesar Rp 1.350 triliun atau 94.9% dari target Rp 1.424 triliun," kata Hestu Yoga, Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas Ditjen Pajak kepada Kontan.co.id, Jumat (16/11). Ditjen Pajak meyakini, pertumbuhan penerimaan pajak di sisa dua bulan ini masih akan bertahan pada level yang dicapai hingga Oktober, yakni sekitar 17%. Hestu bilang, pola penerimaan pajak di akhir tahun biasanya akan loncat tinggi, melebihi rata-rata penerimaan pajak bulanan sebelumnya. "Penerimaan rata-rata bulanan sekitar 8,3%. Untuk dua bulan terakhir angkanya berkisar antara 20% sampai 24%," ungkap Hestu.
Ditjen Pajak optimistis realisasi penerimaan pajak capai 95% dari target akhir 2018
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan mencatat, realisasi penerimaan pajak per akhir Oktober mencapai Rp 1.016,52 triliun. Jumlah tersebut baru mencapai 71,39% dari target penerimaan pajak dalam APBN 2018. Sementara, Direktorat Jenderal Pajak mematok penerimaan pajak setidaknya bisa mencapai 94,9% dari pagu APBN agar selisih kekurangan target (shortfall) bisa terjaga 5%. "Kami optimistis penerimaan pajak sampai akhir 2018 masih sesuai outlook APBN, yaitu sebesar Rp 1.350 triliun atau 94.9% dari target Rp 1.424 triliun," kata Hestu Yoga, Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas Ditjen Pajak kepada Kontan.co.id, Jumat (16/11). Ditjen Pajak meyakini, pertumbuhan penerimaan pajak di sisa dua bulan ini masih akan bertahan pada level yang dicapai hingga Oktober, yakni sekitar 17%. Hestu bilang, pola penerimaan pajak di akhir tahun biasanya akan loncat tinggi, melebihi rata-rata penerimaan pajak bulanan sebelumnya. "Penerimaan rata-rata bulanan sekitar 8,3%. Untuk dua bulan terakhir angkanya berkisar antara 20% sampai 24%," ungkap Hestu.