KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahan consumer goods and agricultural commodities nasional, PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP) sepanjang tahun 2023 membukukan pendapatan sebesar Rp 907,2 miliar. Jika pada tahun lalu lini bisnis unggas (poultry) menjadi kontributor utama pendapatan Perusahaan, kini lini bisnis peternakan peternakan sapi (cattle livestock) menjadi penyumbang pendapatan terbesar yaitu 41%. Sementara itu, bisnis poultry berada di urutan kedua dengan kontribusi 30%, diikuti dengan lini bisnis pengolahan daging (meat & processing) sebesar 19%, komoditas pertanian (commodity) sebesar 9%, serta konstruksi dan energi (construction & energy) sebesar 1%.
Baca Juga: Cegah Banjir di Cianjur, WMPP Dukung Pembuatan Lubang Biopori Berbagai tantangan yang dihadapi industri peternakan membuat Perusahaan masih mencatatkan kerugian sebesar Rp 880,9 Miliar pada tahun lalu. Hal ini disebabkan dampak lanjutan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang terjadi di ujung tahun 2022 dan tingginya biaya produksi pakan unggas yang menggerus laba perusahaan. Secara global, harga pakan ternak telah mengalami peningkatan. “Kami memahami bahwa saat ini industri peternakan secara umum menghadapi kondisi yang menantang, di mana dampak wabah PMK belum selesai, harga pakan unggas yang masih tinggi imbas perang Rusia-Ukraina dan dampak El Nino, hingga fluktuasi harga ayam hidup (live bird) dan karkas yang terjadi akibat kelebihan pasokan (oversupply). Kondisi ini kemungkinan masih akan dirasakan hingga tahun 2024 dan diprediksi mulai membaik pada tahun 2025," jelas Tumiyono, CEO Widodo Makmur, dalam keterangan resmi.