Ditopang cadangan devisa



JAKARTA. Kurs rupiah rebound. Di pasar spot, Kamis (7/11), pasangan mata uang USD/IDR menurun 0,14% ke 11.393. Sementara, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia USD/IDR turun 0,21% menjadi 11.389.

Rully Arya Wisnubroto, analis pasar uang Bank Mandiri mengatakan, penguatan rupiah karena faktor domestik dan eksternal. Dari domestik, rupiah diuntungkan bertambahnya cadangan devisa dari US$ 95,68 miliar pada September 2013 menjadi US$ 96,99 miliar per Oktober 2013. Selain itu, Bank Indonesia juga berperan aktif mendorong likuiditas valuta asing di dalam negeri sehingga rupiah terjaga. "Rupiah masih berpotensi menguat terbatas karena prediksi data pengangguran AS naik dari 7,2% menjadi 7,3%," jelas Rully, Kamis (7/11).

Rully bilang, data ekonomi AS yang belum sesuai ekspektasi memunculkan keyakinan bahwa Bank Sentral AS, akan menunda pengurangan stimulus moneter (tapering). Faktor eksternal lain juga datang dari China yang akan membahas kebijakan ekonomi jangka panjang. Apabila pemerintah China memutuskan tak mengucurkan stimulus pada jangka pendek, ekonomi melambat.


Senior Research and Analyst Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir menuturkan, dari dalam negeri, pelaku pasar juga masih menunggu hasil rapat dewan gubernur (RDG) BI, 12 November. Pelaku pasar memproyeksikan bahwa BI rate tetap di level 7,25%.

Hari ini, Zulfirman memperkirakan, pasangan USD/IDR akan cenderung menguat di level 11.330-11.450. Sementara prediksi Rully, pasangan USD/IDR akan berada di kisaran 11.250-11.450.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana