KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi valuta asing perbankan meningkat signifikan sejalan dengan peningkatan ekspor - impor yang menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini sekaligus menjadi angin segar bagi bisnis perbankan. Bank Indonesia (BI) mencatat, total volume transaksi valuta asing mencapai US$ 7,51 miliar pada Mei 2022. Nilai itu meningkat 29,25% dibandingkan realisasi tahun lalu yakni sebesar US$ 5,81 miliar. Sejumlah bank juga meraih berkah dari kenaikan tersebut. Bank BRI misalnya, berhasil menorehkan pertumbuhan transaksi valas hingga 27% yoy pada Juni 2022. Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto mengungkapkan, bahwa peningkatan transaksi valas perseroan berkat pertumbuhan aktivitas ekspor-impor Indonesia.
"Hal ini didukung dengan pemanfaatan jaringan
e-channel BRI yang memberikan kemudahan bagi nasabah untuk bertransaksi, seperti BRICAMS, CMS dan BRImo," kata Aestika, Selasa (19/7).
Baca Juga: Transaksi Kanal Digital Bank Mandiri Naik 30% yoy per Semester I-2022 Selain itu, komitmen BRI untuk senantiasa memberikan dukungan atas transaksi valas nasabah melalui pemberian kurs yang kompetitif, peningkatan produk sesuai kebutuhan nasabah, dan peningkatan
user experience dalam
e-channel BRI. Tak berbeda, Bank Bjb menyatakan transaksi valas mereka meningkat secara ytd, sejalan dengan kembalinya
risk appetite nasabah di sektor ekspor impor pasca pandemi Covid-19. Dengan begitu, kebutuhan valas, terutama dollar naik pada 2022. "Adapun mata uang yang diminati nasabah adalah dollar. Saat ini, Bank Bjb mempunyai pasokan dollar yang memadai untuk kebutuhan nasabah," kata Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi. Bank BCA juga menyampaikan transaksi valas mereka tumbuh positif seiring dengan pemulihan ekonomi nasional. Walau tak menyebutkan angka,
Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn bilang, transaksi paling banyak berasal dari valas dollar/rupiah. "Transaksi valuta asing yang paling banyak dilakukan di BCA adalah transaksi yang berhubungan dengan ekspor, impor dan remitansi," ungkapnya. Untuk itu, ia menegaskan bahwa BCA senantiasa menjadi penyedia solusi perbankan treasuri yang dapat diandalkan demi memenuhi kebutuhan nasabah terkait transaksi valuta asing, pasar modal, layanan kustodian maupun produk finansial lainnya.
Baca Juga: Bank Permata Percepat Persetujuan dan Pencairan Danda Kartu Kredit dan KTA Senada, BNI juga mengaku pertumbuhan transaksi valas perseroan meningkat sepanjang tahun 2022 berkat pertumbuhan ekspor - impor. Direktur
Treasury dan Internasional BNI Henry Panjaitan bahkan optimistis transaksi valas BNI akan terus meningkat.
Salah satunya didorong Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 24/7/PBI/2022 tentang Transaksi di Pasar Valuta Asing. Melalui aturan tersebut, kata Henry, mempermudah akses nasabah terhadap mata uang dollar. "Mengingat, adanya kelonggaran batas maksimal pembelian dollar tanpa
underlyng dari sebelumnya US$ 25 ribu menjadi US$ 100 ribu secara akumulatif dalam satu bulan," terangnya. Meski demikian, bank tetap harus memperhatikan status nasabah apakah termasuk sebagai penduduk atau bukan penduduk. Itulah yang diatur BI terkait siapa saja pelaku transaksi valas. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi