KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit konsumsi semakin deras menjelang akhir paruh pertama 2022. Data Bank Indonesia (BI) mencatatkan kredit konsumsi mampu tumbuh 6,2%
year on year (yoy) menjadi Rp 1.715,8 triliun per Mei 2022. Penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) masih menjadi kontribusi utama dengan pertumbuhan 9,4% yoy menjadi Rp 611,6 triliun. Lalu kredit kendaraan bermotor naik 4,9% yoy menjadi Rp 106,5 triliun dan kredit multiguna meningkat 4,5% yoy menjadi Rp 997,7 triliun. Bankir pun optimis kredit konsumer akan terus meningkat hingga penghujung tahun seiring dengan pemulihan ekonomi. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk mencatatkan pertumbuhan kredit konsumer 5,65% yoy per Mei 2022.
“Kontributor utama kredit konsumer BRI yakni
salary based loan (Briguna) yang mendominasi penyaluran hingga 70% dari total kredit konsumer BRI,” ujar Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto kepada Kontan.co.id pada Rabu (6/7).
Baca Juga: BI Diprediksi Akan Kerek Bunga Acuan, Bunga Deposito Bakal Ikut Naik? BRI memproyeksikan pertumbuhan kredit konsumer sepanjang 2022 bisa lebih tinggi dibandingkan tahun lalu di level 4% yoy. Seiring dengan melandainya pandemi serta normalisasi aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat. Strategi BRI untuk mendorong pertumbuhan kredit konsumer dengan terus melakukan perbaikan
business process engineering berupa implementasi
Consumer Loan Factoring (CLF). Selain itu BRI juga terus mendorong digitalisasi, seperti melalui aplikasi BRISPOT konsumer dan BRImo. “BRI akan terus menjalankan program
flagship seperti KPR BRI Virtual EXPO untuk meningkatkan relasi dengan nasabah,” tambahnya. Adapun, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank Bjb) mencermati permintaan kredit konsumer mulai meningkat sejak kuartal pertama 2022. Direktur Utama Bank Bjb Yuddy Renaldi menyebut permintaan ini akan semakin meningkat lagi lantaran keyakinan konsumen yang terus meningkat untuk berkonsumsi. “Di Bank Bjb khususnya kami melihat produk berbasis
payroll kepada ASN dan pensiunan akan tetap menjadi
backbone pertumbuhan untuk kredit konsumer. Saat ini, produk ini tumbuh di kisaran 4% yoy ditambah permintaan yang cukup besar untuk kredit KPR yg sampai dengan saat ini tumbuh lebih dari 16% secara yoy,” jelasnya kepada Kontan.co.id pada Rabu (6/7).
Baca Juga: Biaya Dana Bank Besar Semakin Murah Saat Jumlah Deposito Turun Ia memproyeksikan pertumbuhan pada segmen konsumer khususnya dari segmen
fix income earner untuk multiguna dapat tumbuh 5% hingga 6% hingga penghujung tahun. Sedangkan untuk KPR dapat tumbuh di kisaran 15% hingga 16% di akhir 2022. “Masih terdapat ceruk pertumbuhan yg besar bagi kami untuk mengoptimalkan
market yang kami kelola khususnya ASN dan pensiunan. Selain itu program FLPP yg kami salurkan di tahun ini sebanyak 8.500 unit pun mendorong pertumbuhan kredit konsumer dalam hal ini untuk KPR,” tambahnya. Adapun Direktur Bank CIMB Niaga Noviady Wahyudi menyatakan kredit konsumer masih tumbuh 13% yoy per Mei 2022. Ia berharap pandemi dan dampak global semakin terkendali sehingga kredit ini bisa lebih tinggi lagi di penghujung tahun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi