KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) menargetkan pertumbuhan asuransi kendaraan sebesar 8% atau mencapai Rp 139 miliar pada akhir 2024. Momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) diyakini bisa menjadi salah satu katalis positif pendorongnya.
Direktur Pengembangan Bisnis Jasindo, Diwe Novara mengatakan, perusahaan terus berupaya untuk menyediakan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, salah satunya untuk menyambut momentum libur Nataru 2024.
"Adapun peningkatan jumlah pengguna kendaraan pribadi saat libur Nataru bisa mendorong kebutuhan akan perlindungan tambahan, terutama pada asuransi
all-risk," kata Diwe kepada Kontan, Senin (9/12).
Baca Juga: Jasindo Bidik Pertumbuhan Premi Asuransi Perjalanan Rp 100 Juta pada Liburan Nataru Sampai dengan November 2024, perolehan pendapatan premi asuransi kendaraan perusahaan tumbuh tipis mencapai Rp 131 miliar. Angka ini meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 130 miliar. Asuransi kendaraan berkontribusi sebesar 4% terhadap total keseluruhan portofolio perusahaan.
Sejauh ini, secara industri, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat pendapatan premi asuransi kendaraan mencapai Rp 14,69 triliun per kuartal III 2024. Nilai itu hanya tumbuh 0,9%, dibandingkan periode sama tahun lalu.
Target tahun depan
Sementara di tahun 2025, Jasindo menargetkan pendapatan premi bisa tumbuh sekitar 9,55% dari pragnosa tahun ini. Segmen korporasi diproyeksikan akan memberikan kontribusi sebesar 75%, sementara segmen ritel memberikan kontribusi sebesar 25%.
Baca Juga: Jasindo Optimistis Industri Asuransi Umum Bisa Tumbuh 10%-15% pada 2024 Diwe bilang, pendekatan nasabah korporasi melalui ekosistem play akan menjadi inisiatif utama perusahaan selama tahun depan. Selain itu Jasindo juga akan memaksimalkan potensi bisnis sampai dengan vendor, karyawan dan pelanggan dari nasabah tersebut melalui skema B2B2C.Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat pendapatan premi asuransi kendaraan mencapai Rp 14,69 triliun per kuartal III 2024. Nilai itu hanya tumbuh 0,9%, dibandingkan periode sama tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Putri Werdiningsih