JAKARTA. Berbeda dengan bulan sebelumnya, kinerja ekspor Februari 2012 mengalami kenaikan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekspor Februari 2012 tercatat sebesar US$ 15,65 miliar atau naik tipis ketimbang ekspor Januari sebesar US$ 15,49 miliar. Kepala BPS Suryamin mengungkapkan, dibanding ekspor periode yang sama tahun lalu, ekspor Februari naik sekitar 8,54%. "Mudah-mudahan ada gejala bagus," ujar Suryamin saat konferensi pers Senin (2/4). Suryamin bilang, kenaikan ekspor terjadi karena ekspor migas, sementara ekspor non migasnya justru melorot. Februari lalu, ekspor migas tercatat US$ 3,30 miliar, naik dari Januari yang sebesar US$ 3,14 miliar. Sementara ekspor non migas Februari tercatat sebesar US$ 12,34 miliar, turun 0,7% ketimbang Januari 2012 yang sebesar US$ 12,42 miliar. Kenaikan nilai ekspor migas Februari disebabkan oleh kenaikan harga sehingga menggenjot nilai ekspor sebesar 22,1% menjadi US$ 1,167 miliar. Sementara ekspor gas naik 2,07% menjadi US$ 290,4 juta. Sementara itu, Direktur Statitistik Distribusi BPS, Satwiko Darmesto menjelaskan, penurunan ekspor non migas ditengarai karena perlambatan ekonomi global yang terus berlanjut. "Bisa jadi karena dampak perlambatan ekonomi global masih berlanjut," ungkapnya. Buktinya, ekspor non migas Indonesia ke beberapa negara seperti Jepang dan India Februari lebih rendah ketimbang Januari. Ekspor non migas ke Jepang turun dari US$ 1,60 miliar di Januari menjadi US$ 1,48 miliar di Februari 2012.
Ditopang migas, kinerja ekspor Februari naik
JAKARTA. Berbeda dengan bulan sebelumnya, kinerja ekspor Februari 2012 mengalami kenaikan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekspor Februari 2012 tercatat sebesar US$ 15,65 miliar atau naik tipis ketimbang ekspor Januari sebesar US$ 15,49 miliar. Kepala BPS Suryamin mengungkapkan, dibanding ekspor periode yang sama tahun lalu, ekspor Februari naik sekitar 8,54%. "Mudah-mudahan ada gejala bagus," ujar Suryamin saat konferensi pers Senin (2/4). Suryamin bilang, kenaikan ekspor terjadi karena ekspor migas, sementara ekspor non migasnya justru melorot. Februari lalu, ekspor migas tercatat US$ 3,30 miliar, naik dari Januari yang sebesar US$ 3,14 miliar. Sementara ekspor non migas Februari tercatat sebesar US$ 12,34 miliar, turun 0,7% ketimbang Januari 2012 yang sebesar US$ 12,42 miliar. Kenaikan nilai ekspor migas Februari disebabkan oleh kenaikan harga sehingga menggenjot nilai ekspor sebesar 22,1% menjadi US$ 1,167 miliar. Sementara ekspor gas naik 2,07% menjadi US$ 290,4 juta. Sementara itu, Direktur Statitistik Distribusi BPS, Satwiko Darmesto menjelaskan, penurunan ekspor non migas ditengarai karena perlambatan ekonomi global yang terus berlanjut. "Bisa jadi karena dampak perlambatan ekonomi global masih berlanjut," ungkapnya. Buktinya, ekspor non migas Indonesia ke beberapa negara seperti Jepang dan India Februari lebih rendah ketimbang Januari. Ekspor non migas ke Jepang turun dari US$ 1,60 miliar di Januari menjadi US$ 1,48 miliar di Februari 2012.