Ditopang pembiayaan investasi, pembiayaan BNI Multifinance naik 23,72% di awal tahun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BNI Multifinance mencatatkan penyaluran pembiayaan baru senilai Rp 98,22 miliar pada Januari 2020. Direktur Umata BNI Multifinance Hasan Gazali Pulungan menyatakan nilai itu tumbuh 23,72% dibandingkan posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 79,84 miliar.

Ia menyatakan komposisi pembiayaan baru di awal tahun itu ditopang oleh kinerja pembiayaan investasi yang tumbuh 63,08% yoy menjadi Rp 61,96 miliar. Adapun pembiayaan baru operating lease tumbuh 1,31% yoy menjadi Rp 1,29 miliar.

Baca Juga: Januari 2020, Mandiri Tunas Finance catat pembiayaan tumbuh 4%

Pembiayaan baru modal kerja tumbuh 32,34% yoy menjadi Rp 32,76 miliar. Sedangkan pembiayaan baru multiguna tumbuh 3,27% yoy menjadi Rp 3,19 miliar.

“Kinerja pembiayaan marketnya sebagian besar adalah debitur Bank BNI. Ada juga repeat order debitur BNI Multifinance. Juga ada referal dari mitra kerja kita. Tahun 2019 ada beberapa Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) yang bekerjasama,” ujar Hasan Kepada Kontan.co.id pada Jumat (6/3).

Ia menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan baru tumbuh sebesar 19,49% dari Rp 1,37 triliun menjadi Rp 1,63 triliun. Kendati demikian, Ia berharap pembiayaan baru bisa tumbuh hingga 25% yoy termasuk join financing.

Lantaran peluangnya sangat besar. Kendati demikian, Ia menambahkan biasanya pada pembiayaan join financing, BNI Multifinance lebih banyak mendapatkan Fee Base Income. Sedangkan pembukuan pembiayaannya ada di bank.

Baca Juga: Penjualan otomotif lesu di awal tahun, pembiayaan multifinance hanya tumbuh 2,42%

Join Financing sudah berjalan dengan Bank BNI. Saat ini sedang bernegosiasi dengan bank lain untuk proyek yang disepakati bersama. Ada 2 bank lainnya yang sudah menawarkan. Fee Based Income salah satu cara mengejar target laba yang diharapkan bisa tumbuh 32% menjadi Rp 59,68 miliar,” pungkas Hasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi