Ditopang Saham dan Obligasi, Investasi BNI Life Tembus Rp 743,6 Miliar



KONTAN.CO.ID. JAKARTA. PT BNI Life Insurance (BNI Life) mencatatkan mencatat hasil investasi per Agustus 2024 mencapai sekitar Rp 743,6 miliar. Angka ini tumbuh dibandingkan dengan Juli 2024 yang mencapai Rp 723,6 miliar. 

Plt Direktur Utama BNI Life, Neny Asriany mengatakan bahwa kenaikan investasi BNI Life per Agustus 2024 didorong oleh kenaikan harga saham dan obligasi yang terjadi sepanjang bulan tersebut. 

“Moncernya harga saham dan obligasi memberikan dampak yang sangat positif bagi kinerja kami,” kata Neny kepada Kontan.co.id, Senin (16/9). 


Kinerja IHSG sepanjang Agustus tumbuh 5,72% dibanding bulan Juli. Begitu juga dengan kinerja obligasi yang tumbuh positif.

Lanjut Neny, kenaikan hasil investasi ini juga seiring dengan strategi BNI Life yang selalu mengoptimalkan hasil investasi. Selain itu, BNI Life juga aktif melakukan trading dan realized gain, serta berusaha untuk memperhatikan setiap momentum yang terjadi di pasar. 

Baca Juga: Premi Unitlink di BNI Life Terkoreksi 26% pada Agustus 2024

“Jadi saya lihat, hasil investasi perusahaan asuransi jiwa secara umum mencatat kenaikan yang beragam pada Juli 2024, setelah sebelumnya kami mengalami penurunan,” ungkapnya. 

Neny menambahkan bahwa BNI Life melihat adanya peluang positif untuk instrumen investasi pendapatan tetap hingga akhir tahun 2024, yang disebabkan adanya kemungkinan pemangkasan suku bunga. Untuk itu, BNI Life akan mengandalkan instrumen tersebut. 

"Kami juga tetap mengoptimalkan instrumen saham karena kami melihat cukup banyak saham-saham yang masih under price sehingga layak untuk di-maintain," ungkapnya.

Neny menyebutkan, porsi investasi di instrumen pendapatan tetap sekitar 90% dari aset yang terdiri dari obligasi dan reksadana pendapatan.

Namun dia mengatakan bahwa faktor utama yang mempengaruhi hasil investasi perusahaan adalah volatilitas pasar, baik di pasar obligasi maupun pasar saham. 

Adapun BNI Life menargetkan hasil investasi dapat mencapai Rp 1,09 triliun sepanjang tahun 2024. Dia menyatakan keyakinannya bahwa target tersebut dapat tercapai hingga akhir tahun ini. 

 

Selanjutnya: Penjualan Mobil Bergairah, Prospek Emiten Komponen Otomotif Makin Cerah?

Menarik Dibaca: Zoho Perkenalkan Zoho CRM for Everyone, Bantu Kerja Tim Penjualan Perusahaan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih