Dituduh monopoli, Google pisahkan unit bisnis



KONTAN.CO.ID - Demi terhindar dari denda yang dijatuhkan Komisi Uni Eropa (UE), Alphabet Inc memisahkan unit bisnis yang bergerak di sektor jasa penjualan, Google Shopping. Induk usaha Google itu menegaskan bahwa unit bisnisnya tersebut tidak lagi terintegrasi dengan bisnis pencarian.

Sumber Bloomberg menjelaskan, pada akhir pekan ini, Google akan memisahkan layanan belanjanya sebagai bisnis yang berdiri sendiri. Unit tersebut akan tetap menjadi bagian dari Google namun tidak terintegrasi dengan bisnis utama saat ini.

Hanya saja dalam cara beriklan, layanan belanja akan didesain ulang. Langkah ini dilakukan supaya Google terhindar dari denda yang ditetapkan Uni Eropa atas tudingan monopoli.


Jurubicara Google di Brussels Al Verney menolak berkomentar soal ini. Namun, Google menolak tudingan dan menilai bahwa teori UE tidak sesuai dengan kondisi saat ini yakni orang lebih getol berbelanja secara online.

Pada Juni 2017, regulator UE mendenda Google senilai 2,4 miliar atau setara US$ 2,7 miliar, setelah melakukan penyelidikan selama tujuh tahun atas dugaan monopoli oleh Google.

UE menilai, Google telah menyalahgunakan dominasi pasar lewat mesin pencariannya. Google diperintahkan menghentikan promosi Google Shopping dalam hasil pencarian yang dilakukan penggunanya per 28 September.

Jika tidak mematuhi, Google akan dikenai denda hingga 5% dari pendapatan hariannya. Regulator UE mengancam hukuman lebih lanjut jika Google tidak melakukan perubahan yang memberi pelanggan kesempatan untuk memilih layanan belanja lain sebagai perbandingan.

Komisaris Persaingan Usaha Uni Eropa Margrethe Vestager mengatakan, pihaknya sedang mengkaji rencana Google memisahkan Google Shopping.

Google Shopping berkembang dengan cepat sejak tahun 2009. Bahkan seperlima dari pendapatan iklannya sangat menguntungkan bagi Google. Andreas Reiffen, CEO Crealytics memperkirakan pada tahun ini iklan dari layanan Google Shopping menyumbang sekitar seperempat pendapatan iklan di Eropa.

Alphabet melaporkan penjualan di kawasan Eropa, Timur Tengah dan Afrika sebesar US$ 8,5 miliar pada kuartal II-2017.

Editor: Dupla Kartini