Ditutup Hijau di Perdagangan Awal Pekan, Ini Proyeksi IHSG Untuk Selasa (8/8)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada awal perdagangan pekan ini. Senin (7/8), IHSG naik 0,49% atau 33,52 poin ke 6.886,36 pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Rio Febrian mengatakan, bersamaan dengan rebound Senin (7/8), Stochastic RSI membentuk golden cross pada oversold area. Dengan pergerakan tersebut, IHSG mempertahankan posisinya di atas MA20 dan menjaga potensi bullish continuation. Dia memperkirakan, IHSG kembali menguji resistance 6.930-6.950 di Selasa (8/8).

“Sentimen positif paling utama berasal dari realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang jauh lebih baik dari perkiraan di kuartal kedua 2023. PDB Indonesia tumbuh 5,17% YoY di kuartal kedua 2023, naik dari 5,04% YoY di kuartal pertama 2023 dan jauh lebih baik dari perkiraan di 4,93% YoY.” kata Rio.


Baca Juga: IHSG Naik 0,49% ke 6.886 Hari Senin (7/8), ACES, INKP, BRIS Top Gainers LQ45

Dengan demikian, sudah dua kuartal berturut-turut realisasi pertumbuhan ekonomi berada di atas ekspektasi.

Masih dari data ekonomi domestik, BI dijadwalkan merilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Juli 2023. Sebagai informasi, rata-rata IKK indonesia berada di atas 125 sepanjang Januari-Juli 2023. IKK di atas 100 menunjukkan kondisi confidence.

Top picks Rio untuk perdagangan Selasa (8/8) mencakup ACES, BRIS, BBTN, TKIM, ADRO, PTBA, ITMG, dan HRUM.

Baca Juga: IHSG Naik 0,53% ke level 6.888,9 pada Sesi I, Ditopang Rilis Data Ekonomi Kuartal II

Analis Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian mengatakan, untuk perdagangan besok, Selasa (8/8), IHSG berpotensi melemah di kisaran 6.809-6.894.

“Hari ini rilis data pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dari proyeksi berhasil mempengaruhi sentimen pasar, di tengah bursa regional yang mayoritas melemah. Besok sentimennya akan seputar rilis data ekonomi China yang diproyeksi akan negatif, sehingga berpotensi menyeret IHSG untuk turun,” kata Fajar.

Fajar menyebut, sektor yang bisa dicermati untuk esok adalah sektor konsumen primer, kesehatan, dan telekomunikasi. Investor bisa melakukan strategi buy on weakness dan averaging down.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati