Ditutup Menguat Selasa (13/8), Pergerakan Rupiah Besok Bergantung Data Inflasi AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mencatatkan penguatan sejak 4,5 bulan terakhir pada perdagangan Selasa (13/8). Rupiah spot menguat 0,77% ke Rp 15.833 per dolar AS dan rupiah JISDOR naik 0,48% ke Rp 15.885 per dolar AS.

Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures, Nanang Wahyudin mengatakan, jelang data inflasi AS, pergerakan dolar AS mengalami pelemahan.

"Kondisi itu membawa penguatan terhadap rupiah dengan berada di bawah Rp 15.900 per dolar AS, bertepatan dengan meningkatnya ekspektasi investor akan pemangkasan suku bunga the Fed," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (13/8).


Baca Juga: Rupiah Diprediksi Lanjut Menguat, Rabu (14/8)

Untuk besok, Nanang menilai pergerakan rupiah akan bergantung pada rilis data inflasi produsen AS. Pelaku pasar memperkirakan secara bulanan (MoM) akan melambat dari 0,2% ke 0,1%, sedangkan inflasi inti produsen juga melambat dari 0,4% ke 0,2%.

"Jika aktualisasi data tersebut mengalami perlambatan dan membawa indeks dolllar melemah, maka rupiah berpotensi terus melaju dan berpotensi ke area Rp 15.770 per dolar AS," katanya.

Namun, pelaku pasar juga akan menantikan data inflasi konsumen AS yang akan rilis Rabu malam. Karenanya, ia memperkirakan rupiah akan bergerak direntang Rp 15.770 - Rp 15.890 per dolar AS.

Selanjutnya: 200 Orang Rohingya Tewas dalam Serangan Drone di Myanmar

Menarik Dibaca: Jackie Chan Hadiri Acara Sinarmas Wealth Concord Gala

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih