KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis 0,15% ke level 7.214,78 pada perdagangan Selasa (12/4). Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, IHSG berhasil menguat di tengah pelemahan indeks Amerika Serikat dan bursa regional. "Pelemahan indeks AS dan bursa regional diakibatkan adanya inverted yield curve pada obligasi tenor 10 tahun," ungkapnya, Selasa (12/4). Selain itu, Herditya bilang, pelaku pasar masih mencermati data inflasi AS yang akan rilis 12 April waktu setempat dan hari ini masih terdapat inflow asing sebesar Rp 1,5 triliun ke IHSG.
Untuk perdagangan Rabu (13/4), ia memperkirakan IHSG berpeluang bergerak menguat namun cenderung terbatas untuk menguji 7.250, untuk support 7.146 dan resist 7.320. Baca Juga: IHSG Naik Tipis ke 7.214 Hingga Akhir Perdagangan Selasa (12/4) Menurut Herditya, pergerakan IHSG pada perdagangan Rabu (13/4) akan dipengaruhi oleh beberapa sentimen, masih seputar dari kondisi perekonomian dan pengetatan moneter di AS, serta pergerakan harga komoditas. Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menyampaikan, IHSG kembali membentuk pola shooting star dengan upper-shadow yang panjang pada perdagangan Selasa (12/4). Sementara Stochastic RSI dan MACD cenderung membentuk fase awal pembalikan arah. Oleh sebab itu, IHSG masih rawan koreksi ke kisaran 7.150-7.175 di Rabu (13/4). Ia bilang, investor asing kembali mencatatkan net buy pada Selasa (12/4) dipicu oleh data ekonomi domestik yang kuat di tengah peningkatan uncertainty risk global. Data terbaru menunjukkan pertumbuhan Indeks Penjualan Riil (IPR) sebesar 12,2% year on year (yoy) di kuartal pertama 2022, lebih tinggi dari 10.4% yoy di kuartal IV2021.