Ditutup Terkoreksi pada Rabu, Simak Proyeksi IHSG pada Perdagangan Kamis (26/1)



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat turun 0,45% ke level 6.829,93 pada perdagangan Rabu (25/1) dari posisi hari sebelumnya di 6.860,85. Secara intraday, IHSG sempat menyentuh level tertinggi di 6.871,36 dan terendah di 6.821,28.

Analis Indo Premier Sekuritas Mino mengatakan, penurunan IHSG sejalan dengan pelemahan mayoritas indeks di bursa saham Amerika Serikat (AS). 

Penurunan harga energi, terutama minyak mentah dan batubara serta aksi ambil untung di saham pertambangan mineral logam juga menjadi sentimen yang menyeret IHSG ke bawah.


Untuk perdagangan Kamis (26/1), Mino memprediksi IHSG akan melanjutkan penurunan. Support terdekatnya kemungkinan berada di 6.800 dengan resistance di 6.860.

Baca Juga: Indika Energy (INDY) Kian Rajin Mendiversifikasi Bisnis, Bagaimana Prospek Sahamnya?

"Pergerakan indeks di bursa saham AS, harga komoditas serta aliran dana asing akan menjadi sentimen yang memengaruhi kinerja IHSG esok hari," kata Mino saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (24/1).

Segendang sepenarian, Analis Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang memperkirakan, IHSG akan lanjut terkoreksi pada Kamis (26/1). Secara teknikal, terdapat sinyal overbought pada Stochastic RSI yang memperkuat indikasi koreksi lanjutan.

Perhatikan level pivot 6.800 dan support kuat di 6.740 jika pullback berlanjut. Sementara itu, level resistance terdekat berada di 6.880.

Peluang speculative buy di saham-saham konstruksi bangunan dapat diperhatikan di Kamis (26/1). 

Hal ini sejalan dengan realisasi penanaman modal asing di Indonesia naik 3,7% qoq atau tumbuh 43,3% yoy menjadi Rp 175,2 triliun pada kuartal IV-2022.

Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham AGII, HMSP, dan BUKA untuk Perdagangan Rabu (25/1)

Dari eksternal, pelaku pasar masih wait and see untuk mengantisipasi potensi kenaikan suku bunga acuan dalam FOMC pada 1 Februari 2023. 

Suku bunga The Fed diperkirakan naik sebesar 25 basis points (bps), lebih rendah dari kenaikan dalam beberapa bulan sebelumnya.

"Sikap tersebut yang diperkirakan memicu koreksi lanjutan pada IHSG," ucap Alrich.

Menurut Alrich, pelaku pasar dapat memperhatikan peluang trading buy pada saham-saham yang belum terindikasi overbought, seperti JPFA, TOWR, AGRO, INTP, SMGR, BBYB, BIPI, dan SCMA. Sementraa Mino menyarankan investor untuk mencermati INTP, BBTN, BBRI, dan ADRO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli