Diuntungkan Kenaikan Harga Komoditas, Kinerja Grup MIND ID Diprediksi Moncer



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID, atau Mining Industry Indonesia, yang beranggotakan PT Antam Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero), dan PT Timah Tbk (TINS), mencatat realisasi kinerja yang positif di sepanjang 2021.

Perekonomian global merespons lebih positif atas kondisi pandemi yang lebih terkendali pada tahun lalu.

Praktisi dan Pengamat Pasar Modal Lucky Bayu Purnomo mengungkapkan, kinerja masing-masing perseroan membaik pada tahun lalu, salah satunya karena sudah menjadi holding.

Namun selain hal tersebut, emiten pertambangan memang telah diuntungkan dengan adanya kenaikan harga komoditas sektor pertambangan.

Sehingga menurut Lucky kinerja BUMN Holding Pertambangan ini masih mungkin untuk bertumbuh setidaknya hingga 6%.

Baca Juga: Timah (TINS) Raup Kenaikan Laba 5.713% Sepanjang Kuartal I 2022

"Ruang pertumbuhannya masih ada karena sektor pertambangan secara indeks menguat," jelas Lucky.

Lucky bahkan memprediksi kalau secara jangka menengah harga ANTM bisa bertumbuh hingga Rp 2.900 - hingga Rp 3.000 per saham. PTBA bisa mencapai Rp 4.500 per saham, TINS bisa mencapai Rp 2.000 per saham.

Adapun hingga akhir tahun, emiten yang bernaung di bawah MIND.ID ini diharapkan terus menjaga fundamentalnya

"Jangan sampai pertumbuhan ini hanya karena sentimen harga komoditas. Jangan sampai ketika laporan keuangan justru terjadi masalah karena saat ini kenaikan sektor pertambangan baru angin sepoi, bukan angin ribut. Jadi harus diatur," tegas Lucky.

Sepanjang 2021, MIND ID masih menjalankan kebijakan strategis tata kelola usaha industri pertambangan yang disesuaikan dengan pandemi Covid-19.

Buktinya, capaian Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sebesar Rp28,06 triliun atau meningkat 149% dibandingkan 2020 sebesar Rp11,26 triliun.

Dengan efektivitas kinerja produksi dan penjualan di seluruh komoditas mineral Grup MIND ID, mulai dari emas dan jasa pemurnian logam mulia, batubara, logam timah dan tin solder, aluminium, feronikel, dan bijih nikel mencatat capaian laba kotor tahun 2021 sebesar Rp26,41 triliun dan laba usaha sebesar Rp16,67 triliun.

Pada 2021 MIND ID mencatat realisasi laba bersih sebesar Rp14,33 triliun atau meningkat 687% dibandingkan 2020 sebesar Rp1,82 triliun.

Baca Juga: Soal Kisruh Pengalihan Saham Freeport ke Pemda Papua, DPR Akan Panggil Mind ID

Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengatakan, pencapaian pertumbuhan kinerja positif perusahaan di dukung oleh sinergi seluruh Insan Grup MIND ID dalam melaksanakan seluruh rencana strategis yang ditetapkan.

"Inovasi operasional dilakukan untuk meningkatkan daya saing biaya, selain itu perusahaan juga memberikan perhatian utama pada peluang-peluang baru yang mendukung pertumbuhan bisnis pada masa yang akan datang,” ungkap Hendi.

MIND ID mencatat total pendapatan sebesar Rp93,75 triliun pada 2021 atau meningkat 40% dibandingkan 2020 sebesar Rp66,57 triliun. Tiga kontributor terbesar pendapatan perusahaan berasal dari komoditas batubara 32%, emas 28% dan timah 13%. Sedangkan aluminium berkontribusi 9%, feronikel 7%, bijih nikel 5% dan lain-lain sebesar 6%.

 
ANTM Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto