Diuntungkan kenaikan permintaan gas medis, berikut rekomendasi saham Aneka Gas (AGII)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) berhasil membukukan kinerja mentereng pada kuartal pertama 2021. Penjualan bersih AGII meningkat 18,04% secara year on year (yoy) menjadi Rp 642,70 miliar. Perolehan ini bahkan merupakan pendapatan kuartalan tertinggi sepanjang masa yang berhasil dicatatkan AGII. 

Sementara jika dilihat secara kuartalan, kinerja tersebut mengalami kenaikan 5,1% dibanding kuartal keempat 2020. Hal ini pada akhirnya ikut mengerek laba tahun berjalan AGII menjadi Rp 49,36 miliar atau naik 160,21% secara yoy dibanding realisasi kuartal pertama 2020 yang sebesar Rp 18,97 miliar. 

Head of Research Sucor Sekuritas Adrianus Bias Prasuryo dalam riset pada 23 Juni menuliskan, baiknya kinerja AGII tidak terlepas dari pertumbuhan volume gas sebesar 14% menjadi 147 juta meter kubik. 

Kenaikan tersebut didorong oleh meningkatnya permintaan dari sektor medis sebesar 54% secara yoy. Selain itu, segmen ritel yang menggambarkan permintaan gas industri secara lebih luas juga mulai mengindikasikan outlook yang positif dengan tumbuh 15% secara yoy.

Baca Juga: Begini prediksi pergerakan IHSG untuk Rabu (4/8)

Pada kuartal kedua 2021 kemarin, AGII diproyeksikan masih akan dapat melanjutkan kinerja cemerlangnya. Analis Erdikha Elit Sekuritas Regina Fawziah menilai, pada periode tersebut terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang besar dan membuat bed occupancies rate (BOR) di berbagai rumah sakit juga menyentuh level tertingginya. Artinya permintaan dari sektor medis bisa berpotensi jauh lebih tinggi dibanding kuartal pertama 2021.

Regina menambahkan, AGII juga memiliki jasa dan peralatan kesehatan yang meliputi penjualan dari jasa instalasi, peralatan dan teknologi untuk pelanggan sektor kesehatan. Oleh karena itu, selama kasus Covid-19 masih cukup tinggi maka hal tersebut bisa menjadi katalis positif tambahan bagi AGII.

“Selain itu, AGII juga telah menjalin kerja sama dengan PT Timah Tbk (TINS) untuk menyediakan pasokan gas untuk kebutuhan operasional smelternya selama 12 tahun. Jadi ini akan mendorong pertumbuhan penjualan yang nantinya bisa berdampak juga ke bottom line AGII,” kata Regina kepada Kontan.co.id, Rabu (4/8).

Baca Juga: Menguat hari ini, simak proyeksi IHSG dan rekomendasi saham untuk Rabu (4/8)

Pada tahun ini, manajemen AGII menargetkan untuk bisa mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 7-10% secara you. Adrianus meyakini target tersebut terlalu konservatif jika melihat pertumbuhan kinerja yang signifikan pada kuartal I-2021.

Apalagi, dia menilai aksi AGII yang mengakuisisi dua aset pabrik gas milik PT Samator akan memberikan dampak positif terhadap kinerja AGII ke depan. “Kami mengekspektasikan akan ada tambahan 7% pada pertumbuhan pendapatan AGII pada tahun ini dari dua pabrik tersebut. Dampak akuisisi tersebut akan mulai terlihat hasilnya pada kinerja kuartal kedua 2021,” kata Adrianus.

Lebih lanjut, Adrianus juga meyakini AGII masih akan mendapatkan keuntungan dari tingginya permintaan gas medis dengan situasi Covid-19 saat ini. Apalagi, AGII memiliki pangsa pasar sebanyak 80% untuk segmen rumah sakit. 

Menurutnya, kondisi tersebut juga akan membuat tingkat utilisasi AGII masih terus tumbuh sepanjang sisa tahun ini. Adapun, pada kuartal I-2021, tingkat utilisasi AGII berada di level 66%, lebih tinggi dibanding akhir 2020 yang hanya 60%. Berdasarkan perhitungannya, setiap kenaikan 1% pada tingkat utilisasi, maka EBITDA AGII juga akan naik 2,1%.

Baca Juga: Kisah Produsen Oksigen Jempalitan Melayani Pasien

Dengan berbagai faktor di atas, Sucor Sekuritas pun merevisi naik proyeksi kinerja AGII pada tahun ini. Diperkirakan, pendapatan AGII akan mencapai Rp 2,61 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 137 miliar atau naik 38% dari perolehan 2020. Adrianus pun merekomendasikan untuk beli saham AGII dengan target harga Rp 1.900 per saham.

Sementara secara teknikal, Regina melihat indikator stochastic saham AGII dalam tren cenderung koreksi. Lalu, berdasarkan moving average 5 dan 20 hari atau dalam jangka pendek juga cenderung melemah, namun berdasarkan indikator moving average 200 masih ada potensi bagi AGII untuk menguat, volume AGII juga masih cukup ramai. 

“Menurut kami meskipun dalam jangka pendek ada potensi melemah terlebih dahulu, namun untuk AGII kami proyeksikan masih ada potensi bergerak pada kisaran resistance Rp 1.675-Rp 1.790. Sehingga bisa melakukan buy on weakness, dengan level support Rp 1.550,” tutup Regina.

Baca Juga: Diperberat pengetatan aktivitas, sektor barang baku masih akan melambat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati