KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Akasha Wira International Tbk terus berupaya memperkenalkan diversifikasi produknya yaitu hand sanitizer dan disinfektan. Direktur Akasha Wira International Thomas Maria Wisnu Adjie mengatakan sejak memproduksi produk tersebut sejak Oktober lalu pihaknya belum menentukan target spesifik terkait kontribusi pendapatannya. "Belum ada spesifik, baru pengenalan pasar," ujarnya kepada kontan.co.id, Rabu (10/2). Lanjutnya, sejauh ini penjualan juga baru dilaksanakan melalui platform online.
Adapun dalam produksinya, emiten berkode saham
ADES ini memanfaatkan mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi kosmetik yang memiliki fungsi dan penggunaan yang sama dengan proses produksi sanitizer dan disinfektan, seperti peralatan timbang, mesin mixing, mesin filling, dan peralatan packing. Perbedaannya, hanya pada bahan baku dan kemasan yang digunakan. Oleh sebab itu, dalam diversifikasi produk ini ADES tidak menganggarkan dana belanja modal khusus. Demikian pula sepanjang tahun ini, ia bilang tidak menganggarkan belanja modal untuk investasi baru. "Tidak ada belanja modal, tahun ini hanya biaya operasional (opex) saja," sebutnya.
Baca Juga: Ini alasan WHO dorong penelitian penderita Long Covid yang lebih masif Berdasarkan catatan kontan.co.id, pengembangan bisnis ini bisa menguatkan rasio keuangan ADES. Di tahun 2020, tanpa penambahan usaha baru, pendapatan ADES diproyeksikan mencapai Rp 709,18 miliar dan laba bersihnya mencapai Rp 77,88 miliar.
Sementara, proyeksi keuangan ADES akan meningkat setelah penambahan usaha baru. Diprediksi pendapatannya bisa mencapai Rp 711,13 miliar dan laba bersihnya Rp 78,21 miliar di akhir 2020 ini. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertumbuh di tahun-tahun mendatang. Menurut laporan manajemen melalui keterbukaan informasi, setelah ada penambahan usaha baru, rata-rata margin laba bersih dari tahun 2020 hingga 2025 diperkirakan mencapai 12,03%. Tanpa penambahan usaha, rata-rata margin laba bersih sebesar 11,94% dari tahun 2020 hingga 2025. Mengacu pada laporan keuangan, hingga kuartal III-2020 pendapatan ADES tercatat sebesar Rp 485,38 miliar. Angka tersebut turun 21,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 616,02 miliar. Sementara laba bersih ADES di periode tersebut tercatat sebesar Rp 74,38 miliar. Realisasi itu tumbuh 58,49% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 46,93 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .