Diversifikasi bisnis, Samindo anggarkan US$ 1 juta



JAKARTA. PT Samindo Resources Tbk lama-lama jengah juga melihat harga batubara yang tak kunjung membal ke atas. Maka dari, perusahaan jasa pertambangan tersebut akan mendiversifikasi bisnis pada akhir tahun ini. 

Ada dua opsi diversifikasi yang masuk agenda Samindo. Pertama, perusahaan itu akan masuk bisnis pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 1.000 megawatt (MW). 

Sebagai pemain baru, perusahaan ini memilih bergabung dalam sebuah konsorsium. "Pembangkit listrik itu kan investasi padat modal, sehingga paling mungkin adalah ikut konsorsium. Untuk jadi operator atau pemodal utama itu tidak dulu," ujar Hananto Wibowo, Sekretaris Perusahaan PT Samindo Resources Tbk kepada KONTAN, Jumat (2/9).


Samindo bermaksud menyinergikan PLTU dengan batubara produksi sendiri. Oleh karenanya, mereka juga akan mengakuisisi pertambangan batubara berkualitas kalori rendah hingga medium di Kalimantan. 

Opsi kedua, Samindo ingin masuk bisnis kelapa sawit dan transportasi yang berkaitan dengan energi. Mereka menilai, bisnis tersebut sekaligus bisa mendukung bisnis kontraktor jasa penambangan yang sudah digeluti.

Sejauh ini, Samindo belum memutuskan rencana diversikasi yang akan dipilih dari dua opsi tadi. Yang pasti, perusahaan berkode MYOH di Bursa Efek Indonesia tersebut siap menggelontorkan dana lebih dari US$ 1 juta. 

Samindo akan mengupayakan sumber pendanaan utama berasal dari kas internal. "Kalau tidak ya pinjam ke bank, asal pemilihan funding-nya hati-hati, jangan sampai nanti dana keluar dan kami tidak bisa tarik lagi dan rugi," kata Hananto.

Sumber untuk mendanai diversifikasi bisnis tadi berbeda dengan alokasi dana belanja modal alias capital expendirture (capex) 2016. Tahun ini, Samindo menyediakan capex sekitar US$ 7,5 juta.

Sembari mematangkan opsi diversifikasi, Samindo mencari klien baru untuk memaksimalkan bisnis jasa kontraktor penambangan. Informasi saja, klien besar mereka yakni  PT Kideco Jaya Agung hanya menargetkan produksi batubara 2 juta ton tahun ini. Padahal, kemampuan pengerukan batubara Samindo hingga 10 juta ton sedangkan waste removal sekitar 45,2 juta ton.

Hingga Agustus tahun ini, Samindo sudah mengeruk 7,6 juta ton batubara. Kalau volume waste removal sebanyak 29,3 juta ton.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini