JAKARTA. PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) mendiversifikasi usaha dengan masuk ke bisnis sagu dan karet. Produsen crude palm oil (CPO) ini menganggarkan dana Rp 200 miliar untuk masuk bisnis tersebut. Dana itu diambil dari belanja modal SGRO tahun ini senilai Rp 1 triliun. SGRO telah mulai menanam sagu 2.000 hektare (ha) dan karet 3000 ha di tahun ini. SGRO merambah bisnis di luar CPO, lantaran harga jual CPO terkikis. Head of Investor Relation SGRO, Michael Kesuma merinci, biaya penanaman sagu sekitar Rp 30 juta-Rp 35 juta per ha sampai masa tanaman menghasilkan (mature). Sementara untuk kebun karet biayanya Rp 40 juta - Rp 45 juta per ha.
Diversifikasi bisnis, SGRO sediakan Rp 200 miliar
JAKARTA. PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) mendiversifikasi usaha dengan masuk ke bisnis sagu dan karet. Produsen crude palm oil (CPO) ini menganggarkan dana Rp 200 miliar untuk masuk bisnis tersebut. Dana itu diambil dari belanja modal SGRO tahun ini senilai Rp 1 triliun. SGRO telah mulai menanam sagu 2.000 hektare (ha) dan karet 3000 ha di tahun ini. SGRO merambah bisnis di luar CPO, lantaran harga jual CPO terkikis. Head of Investor Relation SGRO, Michael Kesuma merinci, biaya penanaman sagu sekitar Rp 30 juta-Rp 35 juta per ha sampai masa tanaman menghasilkan (mature). Sementara untuk kebun karet biayanya Rp 40 juta - Rp 45 juta per ha.