KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski harga batubara sedang merangkak naik, PT Indika Energy Tbk (INDY) tak mau ongkang-ongkang kaki. Tahun ini, INDY tetap melihat potensi bisnis baru yang dapat jadi mesin pencetak uang. Direktur Utama Indika Energy, Arsjad Rasjid mengatakan, Indika melihat potensi cukup besar untuk bisnis penyimpanan bahan bakar. "Apalagi dengan adanya kebijakan pemerintah yang ingin membuat harga bahan bakar merata di Indonesia," ujar Arsjad, Kamis (26/4). Belum lama ini, Indika berinvestasi US$ 108 juta untuk membangun terminal produk bahan bakar di Kariangau, Kalimantan Timur. INDY menandatangai kontrak dengan PT ExxonMobil Lubricants Indonesia untuk membangun dan mengoperasikan fasilitas penyimpanan dan pengiriman produk bahan bakar selama 20 tahun.
Diversifikasi jadi salah satu strategi Indika Energy tahun ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski harga batubara sedang merangkak naik, PT Indika Energy Tbk (INDY) tak mau ongkang-ongkang kaki. Tahun ini, INDY tetap melihat potensi bisnis baru yang dapat jadi mesin pencetak uang. Direktur Utama Indika Energy, Arsjad Rasjid mengatakan, Indika melihat potensi cukup besar untuk bisnis penyimpanan bahan bakar. "Apalagi dengan adanya kebijakan pemerintah yang ingin membuat harga bahan bakar merata di Indonesia," ujar Arsjad, Kamis (26/4). Belum lama ini, Indika berinvestasi US$ 108 juta untuk membangun terminal produk bahan bakar di Kariangau, Kalimantan Timur. INDY menandatangai kontrak dengan PT ExxonMobil Lubricants Indonesia untuk membangun dan mengoperasikan fasilitas penyimpanan dan pengiriman produk bahan bakar selama 20 tahun.